Stop Gas Motor Sampai Limit! Pahami Dampak Buruknya pada Komponen Mesin

Kamis 26 Jun 2025 - 05:11 WIB
Reporter : Miranti
Editor : Almi

Kleteran Katup (Valve Float):

Di putaran sangat tinggi, katup mungkin tidak bisa menutup sempurna pada waktunya karena pegas katup tidak mampu mengimbangi kecepatan putaran poros engkol.

Fenomena ini disebut valve float. Jika terjadi, katup bisa bertabrakan dengan piston, menyebabkan kerusakan parah pada katup, piston, atau bahkan kepala silinder.

Kerusakan Bearing (Laher) dan Kruk As:

Putaran tinggi yang ekstrem juga meningkatkan beban pada bearing kruk as dan bearing batang piston. Panas berlebih dan gesekan yang intens bisa mempercepat keausan bearing, mengakibatkan suara kasar dan akhirnya kerusakan total pada kruk as.

BACA JUGA:Suzuki DR-Z400 Tampil Gagah, Performa Tak Terbantahkan!

Overheat Mesin:

Mesin yang dipaksa bekerja di putaran tinggi secara terus-menerus akan menghasilkan panas berlebih. Jika sistem pendinginan tidak mampu mengimbanginya, mesin bisa mengalami overheat.

Panas berlebih ini bisa merusak paking kepala silinder, menyebabkan oli cepat menguap, dan mempercepat keausan komponen internal.

Oli Cepat Rusak dan Menguap:

Suhu dan tekanan ekstrem pada putaran tinggi mempercepat degradasi kualitas oli mesin. Oli akan lebih cepat encer dan kehilangan kemampuan pelumasannya, yang pada akhirnya mempercepat keausan komponen bergerak di dalam mesin. Konsumsi oli juga bisa meningkat karena penguapan.

BACA JUGA:Jangan Biarkan Berisik! Panduan Lengkap Atasi Bunyi Kopling Ganda Motor

Boros Bahan Bakar:

Jelas, memelintir gas hingga redline berarti mesin mengonsumsi bahan bakar dalam jumlah yang sangat besar. Ini tidak efisien dan akan menguras dompet Anda.

Bijaklah dalam Berkendara

Memaksakan gas motor hingga redline secara terus-menerus hanya akan memperpendek umur mesin dan meningkatkan risiko kerusakan fatal. Gunakan putaran mesin yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik motor Anda.

Kategori :