Embun Diktator

Rabu 21 May 2025 - 19:42 WIB
Reporter : Thom Yorke
Editor : Thom Yorke

Saking topnya, banyak yang berhitung ia-lah yang akan jadi presiden Tiongkok berikutnya. Bukan Xi Jinping. Ia akhirnya tidak lulus ''tes'' terakhir itu. Ia gagal naik jadi presiden. Kalau saja ia lulus ''tes'' itu, ia yang jadi presiden saat itu. Bukan Xi Jinping. Anda sudah tahu siapa ia: Bo Xilai.

Istrinya terlalu ambisius. Juga terlalu cantik. Kini Bo Xilai dan istri hidup di dalam penjara: hukumannya seumur hidup.

Meritokrasi adalah kunci utama kemajuan Tiongkok. Di pemerintahan, sampai di dalam partai sendiri. Meritokrasi telah jadi obat ''penyakit'' diktator di Tiongkok. Kita belum menemukan obat ''penyakit'' demokrasi kita.

"Jadi, kalau orang tua Anda begitu takut Anda jadi komunis, jawab saja: emangnya mudah jadi anggota partai komunis".

BACA JUGA:Bikin Ngiler Inilah Tumis Labu Siam Praktis dan Rendah Kalori!

"Tapi kenapa Korut yang juga diktator gagal maju?" tanya seorang mahasiswi e-commerce. Rasanya dia asli Bogor. Atau Batak Karo marga Ginting, muslimah. Atau salah satu dari mereka ini:

Dhea Anattasari (Jakarta), Donna Laurent Pangandaeng (Manado-Surabaya), Jennifer Susanto (Surabaya), Citra Anggraini (Bogor), Della Rizkyana Okvitaria (Muncar, Banyuwangi), Muhammad Falza Na'shif Muzakki (Bandung), Siti Zahra Darmayati Ginting (Medan).

Saya lempar kembali pertanyaan soal tidak majunya diktator Korea Utara itu.

"Karena dinasti". Diktator dinasti.

BACA JUGA:Catat Guys! Resep Kue Apem Mangkok Mekar Tradisional Tanpa Telur!

Korut belum bisa mengatasi sisi negatif diktator. Seperti kita yang juga belum bisa mengatasi sisi negatif demokrasi.

Matahari pantai kian tinggi. Waktunya sarapan pagi. Saya ingin sarapan ''burrito'' Rizhao lagi. Bikin sendiri. Ditambah cakalang dan udang ebi.(Dahlan Iskan)

Kategori :