Model menyatukan dua elemen favorit: gurihnya pempek dan hangatnya sup udang, menciptakan pengalaman makan yang lengkap dan memuaskan.
4. Burgo Lembutnya Lempengan Tepung Berbalut Kuah Santan
BACA JUGA:Mengenal Kuliner Tradisional Kulon Progo, Dari Growol hingga Srontol
BACA JUGA:Menikmati Kelezatan Cita Rasa Kuliner Khas Ternate yang Menggugah Selera!
Mungkin belum banyak yang mengenal burgo tetapi bagi warga asli Palembang makanan ini merupakan sarapan favorit yang punya tempat tersendiri di hati.
Burgo dibuat dari adonan tepung beras dan sagu yang kemudian dikukus menjadi lempengan tipis seperti dadar. Setelah matang burgo digulung dan disajikan dengan kuah santan gurih yang dibumbui rempah dan kaldu ikan. Beberapa variasi juga menambahkan telur rebus atau bawang goreng di atasnya.
Rasanya sangat lembut, gurih dan creamy. Kombinasi dari tekstur kenyal burgo dan kuah santan yang kaya rasa menjadikannya sebagai sajian yang menenangkan.
Cita rasa khasnya terletak pada rasa santan rempah yang tidak terlalu tajam, melainkan lembut di lidah dan cocok disantap di pagi hari.
BACA JUGA:Makanan Enak Tak Harus Mahal, 5 Kuliner Khas yang Terlalu Lezat buat Ditolak
BACA JUGA:Kelezatan Luar Biasa Kuliner Khas Pasar Klanggan Jogja!
Kenapa bikin nagih?
Karena burgo adalah perpaduan cita rasa tradisional yang menenangkan jiwa. Setelah satu porsi biasanya ingin tambah lagi.
Menyusuri Rasa Menyusuri Budaya
Kuliner Palembang bukan hanya soal makanan tapi juga bagian dari identitas budaya dan warisan leluhur yang terus hidup dari generasi ke generasi.
Setiap hidangan memiliki cerita bahan lokal yang khas, serta cara penyajian yang autentik. Baik itu pempek yang sudah mendunia, atau burgo yang lebih tradisional semuanya memiliki tempat istimewa dalam dunia kuliner Indonesia.
BACA JUGA:Kuliner Khas Medan yang Enak, Dengan Rasa Yang Menggelegar?