"Soal uang saya minta dijatah saja. Tiap hari Rp 20.000. Pokoknya cukup untuk beli bensin ke pabrik pulang-pergi," katanya.
Kadang jatah uang harian itu menyulitkan. "Suatu saat ban motor kempis. Tidak cukup untuk tambal ban," katanya.
Sang istri sangat disiplin dalam mengatur uang. Semua anggaran belanja ditetapkan sejak awal. Tidak boleh dilanggar: uang harian suami Rp 20.000; uang belanja ibunyi Rp 20.000; uang saku anaknyi sekolah @Rp 2000 sampai Rp 4000 –masih harus nabung untuk belikan mereka seragam. Tinggal anaknyi yang ke sekolah belum pakai seragam.
Lalu jatah nabung untuk THR pelanggan Rp 50.000.
BACA JUGA:PSSI Umumkan Skuad Sementara Timnas Indonesia
Sejak kapan jatah untuk ibunda yang Rp 20.000 itu?
"Sudah lama. Lebih lima tahun".
"Tidak pernah naik?”
"Tidak".
"Tidak pernah?”
"Oh iya, mestinya naik ya...," katanyi sambil jarinyi menutup mulutnyi. Wanita Disway ini namanya Solehah.
Saya ingin orang seperti wanita Disway ini yang jadi CEO Danantara.(Dahlan Iskan)