Kaya Gila

Rabu 05 Mar 2025 - 20:40 WIB
Reporter : Thom Yorke
Editor : Thom Yorke

Oleh: Dahlan Iskan

SALING memaafkan itu penting di bulan puasa. Tapi Trump dan Zelenskyy kan tidak berpuasa. Dan lagi siapa yang harus minta maaf lebih dulu?

Trump yang bergaya mengecilkan orang kecil seperti Zelenskyy atau Presiden Ukraina itu yang harus minta maaf karena telah berlaku kurang ajar.

Anda sudah tahu: begitu seru perbincangan antara Presiden Donald Trump dan Presiden Volodymyr Zelenskyy. Di Gedung Putih. Keras. Brutal. Dalam durasi yang sangat panjang. Saling serang. Diliput secara live oleh semua jaringan TV Amerika.

Ini sejarah pertama dalam dunia diplomasi internasional. Pembicaraan yang biasanya penuh rahasia dibuka secara live. Tidak ada kata-kata diplomatik di adegan itu. Semuanya jelas, langsung, apa adanya. Seperti pembicaraan antara kucing dan tikus di gudang beras.

BACA JUGA:Real Madrid Menang Tipis dari Atletico, Rodrygo Kaget

Tentu Tiongkok yang senang. Di internal tink tank Presiden Donald Trump memang hidup pikiran ini: harus ditentukan mana musuh Amerika yang sebenarnya. Yang utama. Tiongkok atau Rusia.

Harus pilih salah satu. Tidak boleh dua-duanya dalam waktu bersamaan. Jangan sampai justru membuat dua musuh itu bersatu. Amerika akan lebih berat menghadapinya. Seperti delapan tahun terakhir.

Kelihatannya Trump punya pikiran: Tiongkoklah musuh yang nomor satu. Maka ia harus berbaik dengan Rusia. Ia harus jaga kedekatan dengan Presiden Vladimir Putin. Hubungan itu sempat renggang ketika Trump digantikan Joe Biden. Lalu pulih lagi saat Trump kembali berkuasa.

Maka Trump harus bersama Rusia. Sekaligus agar bisa menjauhkan Rusia dari Tiongkok. Mumpung ada momentum. Toh tidak ada untungnya bagi Trump untuk berbaik dengan Ukraina. Itu bikin Rusia kian bersatu dengan Tiongkok.

BACA JUGA:Malut United Tundukan Perlawan Arema

Zelenskyy mungkin masih punya romantisme lama: sesama negara pejuang demokrasi Amerika harus mendukung. Apalagi pakta pertahanan NATO seharusnya kompak di belakang Ukraina.

Trump tidak peduli semua romantisme itu. Pikirannya fokus: mana yang menguntungkan Amerika. Itu juga sesuai dengan kepribadiannya selama menjadi pengusaha: harus menang dalam setiap negosiasi. Apalagi nego dengan pengusaha yang jauh lebih kecil.

Ukraina adalah kecil di mata Trump. "Dalam negosiasi ini Anda tidak punya kartu apa-apa," ujar Trump blak-blakan kepada Zelenskyy. Maksudnya: menyerahlah.

Zelenskyy memang menyerah: dalam hal tambang mineral tanah jarang. Ia serahkan tambang itu sebagai pembayaran atas bantuan Amerika.

Kategori :

Terkait

Rabu 05 Mar 2025 - 20:47 WIB

Usut Korupsi Pengadaan IT

Rabu 05 Mar 2025 - 20:42 WIB

Pastikan Aset Pemkot Tertata Rapi

Rabu 05 Mar 2025 - 20:40 WIB

Kaya Gila

Selasa 04 Mar 2025 - 21:40 WIB

Bentuk 70 Ribu Koperasi Desa