KORANPAGARALAMPOS.CO - Kecelakaan maut kembali terjadi akibat truk over dimensi dan overload (ODOL).
Pada Selasa (04/2/2025) dini hari, sebuah truk pengangkut galon mengalami rem blong dan menabrak lima kendaraan lain di Tol Jagorawi KM 41, tepatnya di pintu Tol Ciawi, Bogor, Jawa Barat.
Insiden tragis ini mengakibatkan delapan orang tewas dan sebelas lainnya mengalami luka-luka.
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan menyebutkan bahwa truk yang melaju dari arah Ciawi menuju Jakarta itu kehilangan kendali akibat kegagalan fungsi rem saat memasuki gerbang tol, sehingga menyebabkan tabrakan beruntun.
BACA JUGA:Calya 2025 Bertransformasi, Mampukah Merebut Gelar 'Mobil Sejuta Umat'?
Truk ODOL dan Risiko Rem BlongKecelakaan ini kembali menyoroti bahaya truk ODOL yang masih marak beroperasi di jalanan Indonesia.
Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), Ahmad Wildan, menegaskan bahwa truk dengan kategori ODOL memiliki risiko tinggi ketika beroperasi di jalan raya.
Menurutnya, truk ODOL bisa terjadi karena dua faktor utama, yaitu by design dan by operation.
“Over dimension itu bisa karena by design, di mana konstruksi kendaraannya diubah.
BACA JUGA:BYD Kuasai 36 Persen Pangsa Pasar Mobil Listrik Indonesia di 2024, Ini Rinciannya!
Sedangkan by operation, konstruksi kendaraan tetap sama, tetapi muatannya melebihi batas maksimum yang diperbolehkan,” jelas Wildan.
Masalah utama dari truk ODOL adalah ketidakseimbangan performa kendaraan.
Bobot yang melebihi kapasitas membuat kendaraan menjadi sulit dikendalikan, terutama saat melalui jalan menurun atau membutuhkan pengereman mendadak.
Wildan menambahkan bahwa gaya dorong kendaraan yang berlebihan akan membuat sistem pengereman bekerja lebih keras, sehingga meningkatkan risiko brake fading, kondisi di mana rem kehilangan kemampuannya akibat panas berlebih.
BACA JUGA:Polytron Siap Luncurkan Mobil Listrik Tahun Ini, Ini Dia Bocorannya!