KORANPAGARALAMPOS.CO- Tana Toraja di Sulawesi Selatan telah lama dikenal sebagai salah satu destinasi wisata budaya dan alam yang paling menakjubkan di Indonesia.
Salah satu tempat yang paling memikat di kawasan ini adalah Batutumongga, sebuah daerah yang menawarkan panorama alam luar biasa dengan pemandangan hamparan sawah,
perbukitan hijau, serta keunikan budaya masyarakat Toraja yang masih sangat kental.
Terletak di ketinggian sekitar 1.300 meter di atas permukaan laut, Batutumongga sering dijuluki sebagai “Negeri di Atas Awan”,
BACA JUGA:Kuy Liburan Seru ke Tama’lulua Waterfall, Destinasi Wisata Alam yang Menenangkan dan Tenangkarena pada pagi hari pengunjung dapat menikmati lautan kabut yang menutupi lembah-lembah di bawahnya, menciptakan suasana magis yang memukau.
Bagi wisatawan yang mencari ketenangan, keindahan alam, serta pengalaman budaya yang autentik, Batutumongga adalah pilihan yang sempurna.
Untuk mencapai Batutumongga, wisatawan harus menempuh perjalanan sekitar 1-2 jam dari Rantepao, ibu kota Kabupaten Toraja Utara.
Meskipun jalannya berkelok-kelok dan menanjak, perjalanan ini akan memberikan pengalaman yang luar biasa, dengan pemandangan yang semakin indah seiring ketinggian bertambah.
Di sepanjang perjalanan, wisatawan akan melewati desa-desa tradisional Toraja yang dihiasi oleh rumah adat Tongkonan, serta batu-batu megalitik yang menjadi bukti sejarah panjang dan warisan budaya Toraja yang kaya.
Setibanya di Batutumongga, wisatawan akan disambut oleh udara yang sejuk dan segar, jauh dari polusi kota, membuat tempat ini ideal bagi siapa saja yang ingin melarikan diri dari hiruk-pikuk kehidupan perkotaan.
Salah satu daya tarik utama Batutumongga adalah pemandangan sawah berundak yang membentang luas di antara perbukitan.
Lanskap ini mirip dengan yang ada di Ubud, Bali, namun dengan suasana yang lebih tenang dan alami.
BACA JUGA:Wow Dijamin Keren! Menikmati Keindahan Sunset di Pantai Losari Ikon Wisata Makassar
Sawah-sawah ini menjadi salah satu tempat favorit bagi fotografer, terutama saat matahari terbit atau terbenam, ketika cahaya keemasan berpadu dengan kabut tipis yang masih menggantung di udara.