Jangan berharap sate bandeng ini sama saja dengan sate ayam, sate sapi, sate kambing atau sate pada umumnya.
Sate bandeng terbuat dari daging ikan bandeng yang dicincang halus.
Bumbui dengan bawang merah, garam, gula merah, ketumbar dan santan, lalu bentuk menjadi bola-bola dan lapisi dengan kulit milkshake yang diikatkan pada tusuk sate bambu.
Baru dapat dibakar.
Omong-omong, metode membuang tulang ikan bandeng, membentuknya menjadi pangsit, membumbuinya, dan membungkusnya dengan kulit ikan bandeng sudah ada sejak lama.
2. Labegue
. Hidangan ini konon terinspirasi dari masakan khas Arab.
Hal ini terlihat dari nama Rabigh yang diambil dari nama Rabigh, kota tempat singgahnya Maulana Hasanuddin, Sultan Banten setibanya di Mekkah dalam menunaikan ibadah haji.
Labeg sendiri bentuknya seperti kuah atau tenkuren. Terbuat dari daging sapi atau kambing dan rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih, merica, pala, kayu manis, jahe, lengkuas, dan kecap, dan dimakan dengan kuah.
3. Sate Bebek
Daging bebek biasanya dimasak dengan cara digoreng, dipanggang atau direbus.
Di Banten, daging bebek disajikan dalam bentuk sate.
Tapi jangan khawatir. Sate bebek ini tidak memiliki tekstur alot seperti daging bebek.
Tetapi dagingnya lunak dan alot.
Sebelum memanggang daging bebek, rendam daging bebek selama sekitar satu hari untuk membumbuinya.
Tidak hanya melunakkan daging, tetapi juga menghilangkan bau amis dari bebek.