Gudeg Mercon Bu Tinah buka semenjak 1992 & dikisahkan ingin bersaing menggunakan warung gudeg lain yg telah buka lebih dahulu.
Alhasil, cita rasa gudeg pedas dipilih buat menarik wisatwan yg berkunjung ke Yogyakarta, khususnya bagi yg nir begitu senang cita rasa manis.
2. Gudeg Mbok Lindu Gudeg legendaris & ikonik, itulah yg mewakili lapak Gudeg Mbok Lindu.
Gudeg ini populer berdasarkan sosok Mbah Lindu yg mati global dalam 2020.
BACA JUGA:Kelezatan 6 Kuliner Khas Cimahi, Buruan Cobain!
Saat itu, Mbah Lindu dijuluki menjadi penjual gudeg tertua karena usianya telah mencapai 100 tahun.
Ia sendiri nir memahami tahun niscaya berjualan gudeg, namun Mbah Lindu mengaku berjualan semenjak zaman kolonial Belanda.
Lapak ini jua pernah diliput pada program dokumentasi Netflix lantaran sosok Mbah Lindu yg ikonik.
Saat ini Gudeg Mbok Lindu diteruskan sang keluarganya.
BACA JUGA:Mencicipi Kuliner Khas Taiwan Halal Yang Menggugah Selera
Krecek pelengkap gudeg pada sini populer lezat menggunakan tambahan cabe rawit hijau bila senang pedas.
Sementara cita rasa gudeg pada Gudeg Mbok Lindu seimbang antara legit & manis.
3. Gudeg Permata Bu Narti
Kata permata dalam Gudeg Permata Bu Narti disematkan lantaran lokasi lapak gudeg ini yg berada dekat bekas bioskop
BACA JUGA:Nikmatnya Membakar Lidah Kuliner Pedas Khas Korea Selatan Wajib Coba
Permata. Gudeg Permata Bu Narti pertama kali buka 1961 & waktu ini telah dikelola generasi kedua.