KORANPAGARALAMPOS.CO - Pemerintah Indonesia terus menunjukkan komitmennya terhadap adopsi kendaraan ramah lingkungan.
Mulai tahun 2025, insentif pajak sebesar 3% akan diberikan untuk mobil hybrid.
Kebijakan ini menjadi angin segar bagi industri otomotif, khususnya segmen kendaraan hybrid, yang diprediksi akan semakin diminati pasar.
Salah satu pemain utama yang siap menyambut peluang ini adalah BYD, perusahaan otomotif raksasa asal Tiongkok.
BACA JUGA:All-New Honda Mobilio 2025, MPV Keluarga Modern dengan Fitur Terbaru, Ini Kecanggihannya!
BYD dan Sejarah PHEV
Meski kini dikenal sebagai produsen mobil listrik murni (Battery Electric Vehicle/BEV), BYD memiliki rekam jejak panjang dalam pengembangan kendaraan hybrid, terutama Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV).
Perusahaan ini menjadi pelopor di segmen tersebut dengan meluncurkan model BYD F3DM pada 2008, yang merupakan salah satu PHEV pertama di dunia.
Hingga saat ini, BYD terus memproduksi dan mengembangkan teknologi hybrid, menjadikannya salah satu pemain global terkemuka di sektor kendaraan ramah lingkungan.
BACA JUGA:Saat Mobil Mengalami Overheat, Ini Langkah yang Perlu Dilakukan!
Rencana pemerintah Indonesia untuk memberikan insentif pajak tentu menarik perhatian BYD.
Dalam wawancara , Luther Panjaitan, Head of Marketing and Government Relation BYD Indonesia, mengungkapkan respons positif perusahaan terhadap kebijakan ini.
Rencana BYD untuk Pasar Indonesia
“BYD memandang rencana insentif pajak untuk mobil EV dan hybrid di 2025 sebagai langkah positif dari pemerintah untuk mendukung adopsi kendaraan ramah lingkungan di Indonesia. Sebagai pemain utama dalam industri New Energy Vehicle (EV & PHEV) global, kami siap mengeksplorasi semua kemungkinan, termasuk memperkenalkan line-up Plug-in Hybrid Electric Vehicle (PHEV) di pasar Indonesia,” ujar Luther.
BACA JUGA:Penjualan Mobil di Indonesia Alami Penurunan, BYD M6 Disalip Honda WR-V, Apa Penyebabnya?