Puncak Lawu konon disebut-sebut sebagai tempat bersemayamnya Prabu Brawijaya V (1468-1478), raja terakhir Majapahit.
Gunung Lawu adalah gunung tertinggi ketiga di Jawa Tengah dengan ketinggian 3.265 mdpl.
Gunung Lawu memiliki tiga puncak yang terkenal antara lain Hargo dalem, Hargo Dumiling, dan puncak tertinggi bernama Hargo Dumilah.
BACA JUGA:Taman Arkeologi Leang-Leang: Objek Wisata Andalan Di Sulawesi Selatan
Tepatnya di tanggal 28 November 1885. Setelah itu, gunung dengan ketinggian 3.265 mdpl tersebut sudah tidak pernah meletus lagi.
Namun tetap harus diwaspadai juga karena aktivitas vulkanik Gunung Lawu masih ada.
Salah satu yang menjadi indikatornya adalah adanya kawah yang ada di gunung tersebut, lho.Dilansir dari laman indonesia.go.id, diperkirakan terakhir Gunung Lawu meletus di akhir abad ke-18 sekitar tahun 1835.
Meski demikian, bukan berarti Gunung Lawu tidak bisa meletus lagi karena di dalam perut gunung masih terdapat aktivitas magma yang sewaktu-waktu dapat meletus.
BACA JUGA:Rammang- Rammang: Destinasi Wisata Dengan Kawasan Pegunungan Karst
Gunung api dorman ini dapat mengalami letusan kembali dan memiliki potensi ancaman dengan intensitas letusan yang mungkin akan lebih besar.
Larangan pendakian seorang diri atau solo hiking di Gunung Lawu via jalur Candi Cetho, disampaikan oleh salah satu pengelola basecamp pendakian bernama Eko Supardi.
Eko menegaskan bahwa larangan solo hiking via Cetho ini sudah berlaku sejak awal tahun 2023.
Selain itu, via jalur Cemoro Sewu juga dapat melihat danau Sarangan atau danau Wahyu yang terletak di bawahnya.
BACA JUGA:Objek Wisata Kuliner Dengan Nuansa Alam Persawahan: Sawah Segar Sentul
Selanjutnya pendakian dari basecamp sampai ke puncak akan melewati lima pos, waktu tempuh sampai puncak Lawu dengan kecepatan standar bisa ditempuh sekitar 6-7 jam.
Gunung Lawu dipercaya sebagai gunung tertua di Pulau Jawa. Menurut legenda, tempat ini adalah tempat peristirahatan terakhir Raja Majapahit Dyah Ranawijaya, yang lebih dikenal sebagai Raja Brawijaya ke-5.