Beberapa model yang terlibat di antaranya Calya, Agya, dan Avanza.
“Model-model ini sering digunakan oleh rental car seperti Trac, sehingga cocok untuk pengujian ini,” ujar Anton.
Selain itu, beberapa unit Innova Hybrid dan Prius Plug-in Hybrid juga akan berpartisipasi meskipun jumlahnya lebih sedikit.
Kendaraan-kendaraan ini akan diuji selama satu tahun di wilayah Jawa Timur untuk melihat dampak bioetanol terhadap performa mesin, konsumsi bahan bakar, serta dampak jangka panjang lainnya.
BACA JUGA:Suzuki XL7, Mobil Keluarga Gagah dengan Fitur Hybrid dan Irit BBM, Segini Harganya!
Dukungan terhadap Ekonomi dan Lingkungan
Penggunaan bioetanol E10 tidak hanya mendukung target Net Zero Emission, tetapi juga berdampak positif pada perekonomian lokal
Etanol, yang diproduksi dari bahan-bahan seperti tebu dan jagung, dapat menciptakan rantai pasokan yang memberdayakan petani lokal serta mendukung industri energi terbarukan.
Pengujian ini diharapkan memberikan data penting untuk mengukur kelayakan bioetanol sebagai alternatif bahan bakar berkelanjutan di Indonesia.
BACA JUGA:Lelang Murah Mobil Kia Carens dan Fiat Punto, Harganya Mulai Rp 41 Jutaan
Jika hasilnya positif, bioetanol E10 dapat diimplementasikan secara lebih luas untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Langkah Strategis Menuju Masa Depan Energi Bersih
Kolaborasi antara Toyota, Pertamina Patra Niaga, dan Sera merupakan langkah strategis dalam mendukung transisi energi bersih di Indonesia.
Dengan memperkenalkan bahan bakar alternatif seperti bioetanol E10, Toyota menunjukkan komitmennya dalam menghadirkan solusi mobilitas berkelanjutan yang mendukung target lingkungan sekaligus memajukan perekonomian.
BACA JUGA:7 Mobil Suzuki Kecil yang Nyaman dan Praktis untuk Harian, Ini Dia mereknya!
Melalui inisiatif ini, Toyota berharap dapat menjadi pelopor dalam pengembangan teknologi ramah lingkungan yang relevan dan dapat diakses oleh masyarakat Indonesia.