Suara-suara tersebut terdengar seperti langkah kaki besar, seperti sesuatu yang sedang bergerak dengan cepat di antara pepohonan, namun ketika dicek, tidak ada satupun makhluk yang terlihat.
Suara tersebut sering kali dianggap sebagai suara makhluk halus yang mendiami hutan, atau suara makhluk gaib yang menjaga hutan dari gangguan manusia.
Fenomena suara-suara ini semakin menambah kesan mistis yang melekat pada Taman Nasional Kerinci Seblat, menjadikannya tempat yang tidak hanya menarik bagi para peneliti alam, tetapi juga bagi mereka yang tertarik pada aspek mistis dan spiritual.
BACA JUGA:Misteri Dibalik Keindahan Gua Lowo, Kelelawar atau Makhluk Gaib? Yuk Cek Faktanya!
Selain itu, Taman Nasional Kerinci Seblat juga menjadi rumah bagi banyak spesies flora dan fauna langka, termasuk bunga raflesia arnoldii, yang dikenal sebagai bunga terbesar di dunia.
Namun, keberadaan flora dan fauna yang unik ini tak hanya menarik perhatian ilmuwan dan peneliti, tetapi juga memunculkan banyak cerita dari penduduk setempat mengenai hubungan antara spesies-spesies ini dengan kekuatan gaib.
Beberapa warga setempat percaya bahwa bunga raflesia arnoldii, yang muncul hanya di beberapa tempat tertentu dalam taman nasional ini, memiliki kekuatan penyembuhan atau mampu mendatangkan keberuntungan bagi siapa saja yang menemukannya.
Kepercayaan ini, yang sudah ada sejak zaman dahulu, semakin memperkuat aura mistis yang menyelimuti kawasan ini.
Taman Nasional Kerinci Seblat adalah sebuah kawasan yang memadukan keindahan alam yang memukau dengan misteri-misteri yang sulit dijelaskan.
Dari penjaga hutan yang gaib hingga fenomena alam yang tak terpecahkan, setiap inci hutan ini menyimpan kisah yang menunggu untuk diungkap.
Di balik keindahan pegunungan dan hutan tropisnya, Kerinci Seblat menyimpan banyak sekali misteri yang mengundang rasa penasaran dan ketakutan bagi siapa saja yang berani menjelajah ke dalamnya.
Dengan segala keunikan dan keanehannya, Taman Nasional Kerinci Seblat tetap menjadi tempat yang penuh daya tarik bagi peneliti, petualang, dan mereka yang tertarik dengan dunia yang tak kasat mata.