Penduduk lokal percaya bahwa hal ini merupakan ulah roh hutan yang ingin menunjukkan bahwa mereka masih berkuasa di wilayah tersebut.
Fenomena ini sering kali membuat para penjelajah merasa gentar dan menghormati aturan tak tertulis sebelum memasuki kawasan Tesso Nilo.
Selain itu, Taman Nasional Tesso Nilo menjadi latar cerita tentang keberadaan makhluk misterius yang dikenal dengan sebutan "Orang Pendek."
Makhluk ini digambarkan sebagai manusia kecil dengan tubuh berotot dan kemampuan bergerak cepat.
BACA JUGA:Gua Kontilola, Misteri Tersembunyi di Tanah Papua Melalui Dimensi Gaib dan Keindahan Alam!
Masyarakat lokal percaya bahwa Orang Pendek adalah penjaga hutan yang hidup berdampingan dengan satwa liar dan berusaha menghindari interaksi dengan manusia.
Beberapa saksi mata mengaku melihat makhluk ini di kedalaman hutan, namun hingga kini, keberadaannya belum dapat dibuktikan secara ilmiah.
Kisah tentang Orang Pendek menjadi bagian dari mitos yang memperkaya nuansa mistis Tesso Nilo, menarik perhatian para peneliti maupun pemburu kisah gaib.
Di tengah berbagai misteri gaib, Tesso Nilo juga menyimpan misteri ilmiah yang belum terpecahkan, terutama terkait dengan keanekaragaman hayatinya.
BACA JUGA:Pernah Berkunjung? Gua Barat Legenda dan Misteri yang Menyimpan Energi Alam yang Luar Biasa!
Sebagai salah satu kawasan dengan biodiversitas tertinggi di dunia, taman nasional ini menjadi habitat bagi banyak spesies yang belum sepenuhnya dipahami oleh para ilmuwan.
Beberapa spesies tumbuhan dan hewan di kawasan ini masih belum memiliki nama ilmiah, dan penelitian terus dilakukan untuk mengungkap rahasia evolusi mereka.
Namun, sulitnya akses dan tantangan medan yang berat sering kali menghambat upaya ini, menambah kesan bahwa Tesso Nilo adalah hutan penuh teka-teki yang belum sepenuhnya dijelajahi oleh manusia.
Salah satu fenomena alam yang menambah daya tarik misterius Tesso Nilo adalah suara gaib yang sering terdengar di malam hari.
BACA JUGA:Misteri Dibalik Keindahan Gua Lowo, Kelelawar atau Makhluk Gaib? Yuk Cek Faktanya!
Penduduk setempat menyebutnya sebagai "nyanyian hutan," suara ini dideskripsikan seperti alunan musik atau nyanyian samar yang terdengar di tengah hutan yang gelap.