KORANPAGARALAMPOS.CO- Fort Rotterdam, sebuah benteng bersejarah yang terletak di Kota Makassar, Sulawesi Selatan,
bukan hanya menjadi saksi bisu dari perjalanan sejarah kolonial Belanda di Indonesia, tetapi juga menyimpan berbagai misteri yang hingga kini belum terpecahkan.
Benteng ini, yang dibangun pada abad ke-17 oleh pemerintah kolonial Belanda, telah berdiri kokoh menghadap Laut Makassar,
menyimpan kisah-kisah gelap yang tak hanya berasal dari catatan sejarah, tetapi juga dari legenda dan kepercayaan lokal yang berkembang di sekitar area tersebut.
BACA JUGA:Mengungkap Misteri Gunung Kawi, Tempat Sakral dan Fenomena Gaib yang Tak Terungkap!
Meskipun kini Fort Rotterdam telah menjadi salah satu destinasi wisata bersejarah yang paling terkenal di Makassar, banyak orang yang mengaku merasakan atmosfer mistis yang menyelimuti kawasan ini.
Ada yang mengatakan bahwa tempat ini dihantui oleh arwah-arwah leluhur, ada pula yang meyakini bahwa benteng ini menyimpan kekuatan gaib yang luar biasa.
Keberadaan Fort Rotterdam tidak hanya menawarkan kisah tentang masa lalu, tetapi juga mengundang rasa ingin tahu akan berbagai fenomena yang belum terungkap, menambah kompleksitas dan daya tarik dari salah satu ikon sejarah Sulawesi Selatan
ini. Fort Rotterdam dibangun oleh Gubernur Jenderal Jan Pieterszoon Coen pada tahun 1667 dengan nama asli "Fort Rotherdam," yang diambil dari nama kota asal Belanda, Rotterdam.
BACA JUGA:Keajaiban dan Kekuatan Pohon Trunyan Apa yang Tersembunyi di Balik Tradisi Pemakaman? Yuk Cek
Benteng ini awalnya dibangun untuk mengendalikan jalur perdagangan rempah-rempah di kawasan timur Indonesia yang sangat strategis, serta sebagai pusat administrasi Belanda di wilayah tersebut.
Benteng yang terbuat dari batu karang ini memiliki struktur yang sangat kokoh dengan tembok yang tinggi, lengkungan pintu yang besar, dan beberapa ruangan yang dulunya digunakan untuk kegiatan pemerintahan dan pertahanan.
Namun, di balik fungsinya sebagai benteng pertahanan, Fort Rotterdam juga menyimpan banyak cerita-cerita gelap yang berkaitan dengan kolonialisme Belanda, yang sering kali menciptakan ketegangan antara penjajah dan penduduk asli.
Selama masa penjajahan, banyak perlawanan dilakukan oleh masyarakat Makassar, dan benteng ini menjadi saksi dari berbagai kekejaman yang terjadi,
BACA JUGA:Rumah Tua di Desa Puger Wetan Tempat yang Tak Pernah Sepi dari Misteri, Mitos atau Fakta?