"Orang Afrika suka batik," kata Jennifer.
Jennifer dan suami juga sering tinggal di Indonesia. "Suami saya itu seperti tinggal di tiga negara: Tanzania, Indonesia, dan Tiongkok. Jennifer melahirkan Adeline di Jakarta.
Adeline dan Ally sebenarnya ingin punya grup debat sendiri. Sesama remaja Jakarta. Tapi salah satu anggotanya tidak bisa berangkat. Mereka harus cari satu anggota baru.
Di lain pihak si Ndet juga ingin mengulangi sukses tahun lalu. Tapi dua anggotanya, Janette Eve Stefanus (Surabaya) dan Wesley Huang (Kanada) tidak bisa berangkat. Ndet harus cari dua pengganti.
BACA JUGA:Intip Detail Suzuki DR-Z4S dan DR-Z4SM Model 2025, Cek Selengkapnya Disini!
Tumbu ketemu tutup. Mereka bertiga bergabung menjadi satu tim baru. Janjian bertemu di lokasi kompetisi. Remaja bisa cari jalannya sendiri.
Apakah ayah Jennifer masih sering ke Jakarta?
"Ayah saya kini menetap di Congo. Urus kebun kopi," katanyi. Itu karena kakeknyi sudah tua. Umurnya sudah 96 tahun. Masih sehat. Hanya saja harus ada penerus yang urus kebun kopinya.
Ayah Jennifer-lah yang meneruskan jaga kebun kopi. "Luas sekali," katanyi. "Kopinya jenis Arabika," tambahnyi.
BACA JUGA:Denza D9 Tertangkap Kamera di Jalan, Begini Reaksi BYD Indonesia!
Sebenarnya saya tidak ikut mengantarkan Ndet ke Yale. Kebetulan saja saya lagi di New York. Akan ada acara di Hartford, kota terbesar di Connecticut.
Jarak New York ke New Haven hanya dua jam. Dari New Haven ke Hartford satu jam.
Apa salahnya mampir ke Yale University. Sekalian melihat kampus yang begitu terkenal dan begitu indah. Menlu Indonesia tahun 1974, Prof Dr Mochtar Kusumaatmaja, lulus S-2 (hukum) di situ.
Total mahasiswa Yale "hanya" 12.000 orang. Jumlah mahasiswa S-1-nya sama banyak dengan mahasiswa S-2/S-3.
BACA JUGA:Bawa Pulang Honda BeAT 2022 Cuma Rp 1,4 Jutaan, Begini Caranya!
Berapa rasio doktor dan mahasiswanya?