KORANPAGARALAMPOS.CO - Pantai Parangkusumo! Destinasi Mistis dengan Batu Cinta dan Perjanjian Abadi
Pantai Parangkusumo yang terletak di kawasan Bantul, Yogyakarta memiliki daya tarik yang tidak hanya berasal dari keindahan alamnya tetapi juga dari kisah-kisah mistis yang menyelimutinya.
Pantai ini dikenal dengan panorama memukau yang berpadu dengan legenda dan mitos yang kuat dalam kepercayaan masyarakat setempat menjadikan Parangkusumo sebagai salah satu destinasi spiritual paling populer di kawasan Jawa Tengah.
Di balik keindahan pasirnya yang putih dan debur ombak yang megah pantai ini menyimpan aura mistis yang penuh dengan misteri.
Lantas apa saja kisah mistis dan angkernya di balik pesona Pantai Parangkusumo?
BACA JUGA:Nawang Jagad, Wisata Alam yang Menyegarkan di Kaki Gunung Merapi!
BACA JUGA:Menyatu dengan Alam di Nawang Jagad, Wisata Trekking dan Keindahan Gunung Merapi!
Sejarah dan Asal Usul Nama Parangkusumo
Nama "Parangkusumo" memiliki makna yang berasal dari bahasa Jawa: "parang" berarti batu karang, dan "kusumo" berarti bunga. Secara simbolis Parangkusumo bisa diartikan sebagai “bunga dari batu karang” atau “bunga yang indah di tengah karang.”
Nama ini dianggap mencerminkan keindahan pantai yang menawan di balik rintangan atau karang-karang yang membatasi pesisir pantai. Pantai ini memiliki nilai sejarah dan spiritual yang tinggi bagi masyarakat Jawa terutama karena kisah yang dipercaya berhubungan langsung dengan tokoh legendaris yaitu Panembahan Senopati dan Nyai Roro Kidul.
Kisah Cinta Panembahan Senopati dan Nyai Roro Kidul
BACA JUGA:Gunung Leuser, Wisata Alam dan Keanekaragaman Hayati di Sumatera Utara!
Pantai Parangkusumo diyakini sebagai tempat pertemuan spiritual antara Panembahan Senopati pendiri Kesultanan Mataram dengan Nyai Roro Kidul, penguasa gaib Laut Selatan. Menurut legenda Panembahan Senopati melakukan meditasi di kawasan Parangkusumo untuk meminta kekuatan dan restu agar berhasil membangun Kerajaan Mataram.
Dalam meditasi tersebut Senopati berhasil memanggil Nyai Roro Kidul dan terjadi pertemuan yang dipercaya sebagai awal mula hubungan spiritual antara raja-raja Jawa dengan sang Ratu Laut Selatan.