Suara Gamelan Gaib di Malam Hari
Kisah lain yang cukup terkenal di Parangtritis adalah suara gamelan gaib yang terdengar pada malam hari. Menurut cerita suara gamelan ini adalah tanda bahwa sedang ada perayaan atau acara besar di Kerajaan Nyai Roro Kidul di dasar laut.
Suara ini biasanya terdengar saat malam bulan purnama, dan orang-orang yang berani mengikuti suara tersebut biasanya akan merasa tersesat atau linglung. Bagi masyarakat sekitar suara gamelan gaib ini dianggap sebagai tanda untuk tidak mengganggu atau mendekati pantai saat suara tersebut terdengar.
Orang-orang yang mengabaikan peringatan ini sering kali mengalami kejadian-kejadian aneh seperti pusing hilang arah atau bahkan mengalami mimpi buruk tentang laut dan makhluk-makhluk gaib.
BACA JUGA:Air Terjun Pringgodani, Destinasi Wisata Tersembunyi di Jawa Tengah yang Wajib Dikunjungi!
BACA JUGA:Melihat Nirwana di Bumi! Panorama Alam Tak Terlupakan Wisata Air Terjun Tercantik di Indonesia
Suara gamelan gaib ini menjadi salah satu misteri yang hingga kini masih belum terpecahkan dan tetap dipercaya sebagai bagian dari kehidupan gaib di Pantai Parangtritis.
Penampakan Makhluk Halus di Pantai Parangtritis
Pantai Parangtritis juga terkenal dengan penampakan makhluk halus yang sering terlihat oleh para pengunjung dan penduduk setempat. Beberapa di antaranya adalah sosok-sosok gaib yang dipercaya sebagai pasukan atau pengikut Nyai Roro Kidul.
Mereka sering kali menampakkan diri dalam wujud bayangan atau sosok manusia yang samar terutama saat senja menjelang malam. Penampakan lain yang sering diceritakan adalah sosok perempuan berambut panjang yang tampak berdiri di tepi pantai atau duduk di atas batu karang seolah menunggu seseorang.
BACA JUGA:Menantang Nyali di Wisata Keranjang Sultan, Tempat yang Wajib Dikunjungi di Situs Gunung!
BACA JUGA: Melarikan Diri ke Dunia Dongeng di Padang Sidempuan, Destinasi Alam dan Wisata Buatan
Sosok ini biasanya menghilang begitu saja saat didekati. Banyak pengunjung yang mengalami perasaan merinding atau bahkan melihat langsung sosok ini merasa ketakutan dan tidak berani kembali ke pantai pada malam hari.
Ritual dan Persembahan di Pantai Parangtritis
Sebagai bentuk penghormatan kepada Nyai Roro Kidul masyarakat setempat sering melakukan ritual atau upacara di Pantai Parangtritis yang disebut dengan "Labuhan." Ritual ini dilakukan dengan memberikan sesaji berupa bunga makanan hingga pakaian dan melemparkannya ke laut sebagai tanda penghormatan.
Labuhan biasanya dilakukan setiap tahun oleh Keraton Yogyakarta dan dipercaya dapat mendatangkan berkah serta keselamatan bagi masyarakat.