Penting untuk dicatat bahwa Rifkie tidak secara langsung meminta pemerintah untuk memberikan subsidi untuk mobil hybrid.
Namun, ia percaya bahwa insentif pemerintah akan sangat membantu konsumen dalam mengakses teknologi ini.
Menurutnya, insentif tersebut akan memudahkan orang untuk membeli mobil yang tidak hanya memenuhi kebutuhan sehari-hari, tetapi juga bisa digunakan untuk kegiatan akhir pekan atau mudik ke luar kota.
"Insentif akan memudahkan orang untuk memiliki mobil yang memenuhi kebutuhan sehari-hari dan aktivitas mereka," kata Rifkie.
BACA JUGA:Dampak Akibat Mesin Mobil Jarang Dipanaskan Sebelum Digunakan, Cek Detailnya Disini!
"Biasanya, orang Indonesia ingin mobil yang irit, tidak perlu banyak-banyak, bisa digunakan harian dan akhir pekan, ke luar kota dan mudik setiap tahun. Dengan satu mobil, mereka bisa melakukan banyak hal," jelas Rifkie lebih lanjut.
Melihat hal tersebut, Chery berharap pemerintah bisa mempertimbangkan insentif atau dukungan yang lebih besar untuk kendaraan ramah lingkungan, terutama untuk mobil hybrid seperti PHEV.
Dengan adanya dukungan ini, diharapkan para konsumen dapat lebih mudah memilih kendaraan yang lebih efisien dan ramah lingkungan tanpa terbebani dengan harga yang tinggi.
Dengan permintaan pasar yang terus berkembang, serta potensi besar kendaraan ramah lingkungan di Indonesia, Chery tampaknya optimis bahwa dengan strategi yang tepat, mobil PHEV akan segera mendapatkan tempat di pasar otomotif Indonesia.