Hasilnya, pembakaran dalam mesin menjadi lebih efisien, yang membantu meningkatkan tenaga dan akselerasi motor.
Kemudahan Starter: Busi iridium membutuhkan tegangan lebih rendah untuk memercikkan api, sehingga risiko gagal starter menjadi minim.
Hal ini sangat bermanfaat untuk kenyamanan pengendara, terutama dalam kondisi cuaca dingin.
Meningkatkan Akselerasi: Penggunaan busi iridium dapat memberikan akselerasi yang lebih spontan dan responsif.
BACA JUGA:Awas Jangan Asal! Ini Dia Kerugian Membeli Motor Bekas yang Jarang Dipakai!
Bagi pengendara yang menyukai performa tinggi, keunggulan ini tentu menjadi nilai tambah.
Anti Karbon Fouling: Busi iridium memiliki fitur anti karbon fouling, di mana busi ini dapat membersihkan karbon yang menumpuk pada elektroda secara otomatis saat percikan api terjadi.
Hal ini membantu menjaga kinerja mesin tetap optimal.
Umur Pakai Lebih Panjang: Secara umum, busi iridium memiliki umur pakai yang lebih lama dibandingkan busi standar, berkisar antara 20.000 hingga 50.000 km, tergantung pada gaya berkendara.
BACA JUGA:Honda Luncurkan Revo Fit, Motor Termurah Se-Indonesia, Sigini Harganya!
Ramah Lingkungan: Pembakaran yang lebih efisien berarti emisi gas buang menjadi lebih bersih, sehingga lebih ramah lingkungan.
Kekurangan Busi Iridium
Meskipun memiliki banyak kelebihan, busi iridium juga memiliki beberapa kekurangan:
Meningkatkan Risiko Panas Berlebih: Busi iridium menghasilkan panas yang tinggi, yang berpotensi membuat mesin terlalu panas atau bahkan merusak komponen mesin jika tidak diimbangi dengan penyetelan yang tepat.
BACA JUGA:Harga Rp 18 Jutaan, Apakah ALVA N3 Nyaman Jadi Motor Harian? Simak Penjelasannya Disini!
Perlu Penyesuaian Komponen Lain: Penggunaan busi iridium juga memerlukan penyesuaian pada beberapa komponen lain dalam sistem pengapian, seperti pulser, CDI, karburator, atau injektor. Tanpa penyesuaian yang tepat, mesin justru bisa mengalami masalah performa.