KORANPAGARALAMPOS.CO - Mobil matik dengan transmisi Continuously Variable Transmission (CVT) dirancang untuk memberikan pengalaman berkendara yang nyaman, efisien, dan responsif.
Namun, tidak jarang pengemudi melakukan kebiasaan buruk, seperti sering menginjak pedal gas secara berlebihan.
Kebiasaan ini ternyata dapat berdampak negatif pada kinerja dan umur pakai transmisi matik CVT.
Muchlis, pemilik Bengkel Spesialis Toyota Mitsubishi, Garasi Auto Service, menjelaskan bahwa kebiasaan menginjak pedal gas secara kasar dapat menyebabkan keausan komponen sabuk baja CVT lebih cepat.
“Sering mengendarai mobil matik CVT dengan kasar atau sering injak gas secara berlebihan dapat mempercepat keausan komponen,” ungkapnya.
Hal ini menimbulkan risiko serius bagi sistem transmisi mobil.
Transmisi CVT bekerja dengan mengubah rasio gear secara terus menerus untuk memberikan akselerasi yang halus dan efisien.
Namun, ketika pedal gas diinjak terlalu dalam dan tiba-tiba, putaran drive pulley akan berputar cepat secara mendadak.
BACA JUGA:Kenali 3 Kerusakan Mobil yang Sering Dialami Saat Musim Hujan, Cek Penjelasan Lengkapnya Disini!
Iwan, pemilik Iwan Motor Honda Auto Clinic, menambahkan bahwa “gesekan yang ditimbulkan antara pulley dengan steel belt akan lebih tinggi, dan itu mempercepat keausan.”
Jika kebiasaan ini terus dilakukan, pengguna mobil matik CVT harus bersiap-siap menghadapi kemungkinan kerusakan serius pada transmisi mereka.
Salah satu tanda awal bahwa CVT mengalami masalah adalah ketika pengemudi mulai merasakan getaran saat berakselerasi.
“Jika sabuk baja CVT mulai mengalami keausan, kenyamanan berkendara akan terganggu. Mobil bisa terasa selip, jedug, dan tarikan menjadi berat,” jelas Muchlis.
BACA JUGA:Mobil Listrik Terlaris di Indonesia, BYD dan Wuling Bersaing Ketat, Siapa Pemenangnya?