Cerita-cerita mengenai danau ini telah tersebar dari mulut ke mulut, menjadikannya terkenal karena keunikan alam dan aura misterius yang menarik perhatian.
Danau Ulak Lia terletak di Kelurahan Soak Baru, Kecamatan Sekayu, hanya sekitar 2,5 kilometer dari pusat Kota Sekayu.
Dengan luas sekitar 75 hektar, danau ini menawarkan daya tarik tersendiri bagi para wisatawan, dikelilingi oleh pepohonan rimbun dan suasana yang masih alami.
Panorama danau ini begitu memikat, terutama saat musim hujan, ketika air dari Sungai Musi pasang dan memenuhi seluruh permukaannya.
BACA JUGA:Mengungkap Pesona Mistis: Petualangan di Danau Rakihan Sumatera Selatan!
Tidak hanya keindahannya, Danau Ulak Lia juga menyimpan cerita-cerita mistis yang mengelilingi asal usul namanya.
Meski belum ada kepastian, masyarakat setempat meyakini bahwa "Ulak" berarti pusaran air, sedangkan "Lia" merujuk pada seorang gadis yang konon meninggal di dalam pusaran tersebut.
Kisah ini diyakini menjadi inspirasi di balik nama danau. Wilayah sekitar danau sebagian besar merupakan dataran rendah yang tergenang air pasang, dengan area perairan inti mencapai 50 hektar.
Keistimewaan danau ini terletak pada bentuknya yang menyerupai "tapal kuda", yang diduga terbentuk akibat sedimentasi dari aliran Sungai Musi di masa lalu.
BACA JUGA:Membuka Tabir Misteri di Puncak, Keangkeran Gunung Bromo yang Menarik Wisatawan!
Namun, bentuk unik ini hanya bisa terlihat pada waktu-waktu tertentu, bergantung pada kondisi hidrologi setempat. Selain keunikan fisiknya, Danau Ulak Lia juga dikenal karena berbagai cerita dan legenda yang tersebar.
Salah satu kisah yang terkenal adalah tentang seorang gadis cantik bernama Malia, atau Lia, yang ditolak cintanya dan mengalami nasib tragis.
Ia konon disantet oleh seseorang yang kecewa dengan penolakannya, dan penyakit yang dideritanya membuatnya diungsikan ke tepi danau, di mana ia akhirnya meninggal. Kematian Lia dianggap sebagai asal mula nama danau ini.
Meskipun berbagai cerita mistis mengelilingi Danau Ulak Lia, keindahannya dan aura mistis yang menyertainya terus menjadi daya tarik bagi pengunjung.
BACA JUGA:Misteri dan Sejarah Gunung Haung dalam Perspektif Kepercayaan Suku Dayak!
Mereka datang tidak hanya untuk menikmati keindahan alamnya, tetapi juga untuk merasakan energi spiritual yang ada di sekitarnya.