Kedua candi ini memiliki arsitektur unik dengan teras berundak dan menghadap ke arah timur, menjadikannya tempat populer untuk wisata sejarah maupun spiritual.
Di dekat puncak Gunung Lawu, terdapat Warung Mbok Yem yang terkenal sebagai warung tertinggi di Indonesia. Warung ini menjadi tempat singgah favorit bagi pendaki yang kelelahan atau kehabisan perbekalan.
Mbok Yem menawarkan berbagai makanan dan minuman yang sangat membantu para pendaki saat mereka beristirahat. Gunung Lawu juga menjadi habitat bagi burung Jalak Lawu, spesies endemik yang sering ditemui di sekitar pos pendakian.
BACA JUGA:Gresik dalam Sorotan, 10 Tempat Wisata Paling Populer untuk Liburan Seru!
Menurut mitos, burung ini dipercaya sebagai jelmaan abdi setia Prabu Brawijaya V, yang bertugas menjaga keturunannya yang mendaki Gunung Lawu.
Cerita ini menambah kesan mistis pada kawasan gunung tersebut. Beberapa tempat di Gunung Lawu, seperti Gua Inten, Gua Slarong, dan Sendang Macan, dianggap sakral oleh masyarakat setempat.
Tempat-tempat ini sering dikunjungi oleh mereka yang melakukan ritual atau mencari ketenangan batin.
Selain itu, terdapat mitos terkenal tentang "Pasar Setan," sebuah pasar gaib yang dikabarkan hanya muncul pada malam Jumat, di mana pendaki bisa mendengar suara ramai layaknya pasar sungguhan.
BACA JUGA:Pesona Simbbat, Menikmati Wisata Alam yang Menakjubkan di Jambi!
Gunung Lawu bukan sekadar tempat untuk mendaki atau menikmati pemandangan alam.
Gunung ini menyimpan banyak kisah menarik, baik dari segi sejarah, mitos, maupun budaya lokal.
Pendakian ke Gunung Lawu bukan hanya soal petualangan fisik, tetapi juga tentang menghormati adat istiadat setempat dan menjaga sikap saat berada di kawasan yang dianggap sakral ini.