BACA JUGA:Wajib Dikunjungi, Inilah 7 Tempat di Jambi yang Jadi Magnet Wisatawan! Ada Apa?
Masjid Agung Banten dibangun pada abad 16 (sekitar tahun 1560). Letaknya menyatu dengan area kerajaan dan alun-alun.
Berikut merupakan beberapa keistimewaan Masjid Agung Banten yang menjadi daya tariknya:
1. Perpaduan Arsitektur dari Berbagai Budaya
Dikutip dari ebook Sejarah Islam Nusantara: Dari Analisis Historis oleh Ustadz Rizem Aizid, perpaduan arsitekturnya bisa dilihat dari atap bangunan utama yang bertumpuk lima, yang mirip pagoda Cina.
BACA JUGA:Sangat Menakjubkan, Inilah 7 Tempat di Jambi yang Jadi Magnet Wisatawan
Tak heran pasalnya, Masjid Agung Banten juga merupakan karya arsitek Tiongkok bernama Tjek Ban Tjut.
Atap masjid ini disangga dengan 24 tiang yang semuanya berbentuk segi delapan.
Selain itu, ada juga dua paviliun tambahan masjid yang terletak di sisi selatan bangunan inti masjid yang dinamakan Tiyamah.
Bentuknya persegi panjang dengan gaya arsitektur Belanda kuno, yang dirancang oleh seorang arsitek Belanda bernama Hendick Lucasz Cardeel.
BACA JUGA:Dukung Promosi Pagaralam Kota Tujuan Wisata
2. Memiliki Menara yang Sangat Besar
Keunikan arsitektur lainnya dari bangunan Masjid Agung Banten adalah memiliki menara masjid yang sangat besar.
Menaranya yang mirip dengan sebuah bangunan mercusuar. Menara Masjid Agung Banten memiliki menara yang tingginya sekitar 24 meter dengan diameter bawah 10 meter.
Menara tersebut dibangun oleh Hendick Lucasz Cardeel pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa sekitar abad ke 17 M.
BACA JUGA:Berdayakan Masyarakat Desa Wisata Tebat Benawa