"Kalau di India, selain pajak, memang kompetisinya ya. Sebab, bahan produk, man power dan lainnya serba lokal, kan, nggak ada yang dari luar," ungkap Ryan saat ditemui di acara IMOS 2024 di Jakarta Selatan.
Sementara itu, di Indonesia, banyak komponen kendaraan yang masih harus diimpor, yang tentunya menambah biaya dan berkontribusi pada tingginya harga sepeda motor.
Kompetisi yang Ketat
Kompetisi di pasar sepeda motor India juga sangat ketat.
Hal ini membuat setiap produsen harus berusaha lebih keras untuk menawarkan produk dengan kualitas yang baik namun tetap dengan harga yang terjangkau.
Di India, banyak brand lokal yang sangat diapresiasi, sehingga konsumen dapat memilih dari berbagai pilihan dengan harga yang sesuai.
Ryan menjelaskan, "Ngomongin India, semua brand lokal tuh sangat diapresiasi, jadi kompetisinya membeli kualitas dengan harga aslinya."
Dengan banyaknya pilihan yang ada, konsumen memiliki kekuatan untuk memilih, dan hal ini memaksa produsen untuk terus meningkatkan kualitas produk mereka.
Konsep 'Harga Pantas'
Menarik untuk dicatat bahwa Ryan menekankan bahwa nominal harga yang ditetapkan di India sebenarnya bukanlah kategori 'murah', melainkan 'sesuai'.
Konsumen di India membeli motor dengan harga yang pantas dan sebanding dengan nilai kendaraan.
Dengan kata lain, harga yang ditawarkan adalah cerminan dari kualitas dan nilai produk yang diterima oleh konsumen.
Hal ini berbeda dengan kondisi di Indonesia, di mana konsumen mungkin merasa bahwa harga motor yang ditawarkan seringkali tidak sebanding dengan kualitas yang mereka terima.