BACA JUGA:Menelusuri Keindahan Wisata Bojonegoro, Destinasi Favorit Para Pelancong!
Dalam legenda tersebut, ketika Malin Kundang pulang ke kampung halamannya, ibunya sangat senang dan ingin memeluknya.
Namun, Malin Kundang merasa malu karena ibunya sudah tua dan miskin. Ia menolak untuk mengakui ibunya dan menganggapnya sebagai penghalang kesuksesannya.
Sang ibu yang sangat terluka dan kecewa kemudian berdoa kepada Tuhan agar anaknya mendapatkan balasan atas perbuatannya.
Tak lama setelah itu, Malin Kundang dan kapalnya dihantam badai besar. Kapalnya pecah dan Malin Kundang berubah menjadi batu, yang sekarang dikenal sebagai Batu Malin Kundang.
BACA JUGA:Bukit Bintang, Wisata Romantis dengan Pemandangan Kota Yogyakarta yang Menawan!
Legenda ini mengajarkan tentang pentingnya menghargai orang tua dan tidak melupakan asal-usul kita, serta mengingatkan bahwa kesombongan dapat membawa bencana.
Pesona Batu Malin Kundang
Batu Malin Kundang menjadi daya tarik utama di Pantai Air Manis. Bentuk batu tersebut menyerupai sosok manusia yang sedang bersujud, dan banyak wisatawan yang datang untuk berfoto di depan batu tersebut.
Di sekitarnya, terdapat berbagai bangunan kecil yang menjelaskan kisah Malin Kundang dan memberikan informasi lebih lanjut tentang legenda tersebut.
Pengunjung sering kali terlihat melakukan ritual tertentu, seperti melempar koin ke arah batu sambil berharap agar doa mereka dikabulkan.
BACA JUGA:4 Rekomendasi Wisata Alam di Langkat untuk Liburan yang Tak Terlupakan!
Suasana di sekitar Batu Malin Kundang sangat kental dengan nuansa spiritual dan budaya, sehingga menambah daya tarik bagi pengunjung yang ingin merasakan atmosfer unik di tempat ini.
Aktivitas di Pantai Air Manis
Selain menikmati pemandangan dan mendengarkan kisah legenda, Pantai Air Manis juga menawarkan berbagai aktivitas menarik.
Pengunjung dapat menyewa perahu untuk menjelajahi pantai atau menikmati keindahan laut dari atas perahu.