Perang Israel-Hezbollah Meluas?

Senin 30 Sep 2024 - 20:28 WIB
Reporter : Thom Yorke
Editor : Thom Yorke

Unit elite dan rahasia (910) Hezbollah ini, mampu melakukan pembalasan terhadap komunitas Yahudi dan kepentingan Israel di seluruh dunia. Dalam waktu yang cepat. 

Kekuatan intelejen Israel yang terkenal hebat, tentu tidak semudah mendeteksi pergerakan musuh-musuh Israel, di luar kawasan Timur Tengah.  Israel lebih memahami peta geopolitik, serta jengkal demi jengkal tanah: Lebanon, Suriah, Yordania, Mesir, Yaman, Irak, dan Iran. Ketimbang: Singapura, Filipina, Argentina, Papua Nugini, misalnya.

BACA JUGA:Tiga Presiden

Ini menyangkut kedaulatan negara-negara sahabat Israel yang pastinya memiliki regulasi spesifik. Sehingga, statemen Kepala Staf Umum Pasukan Israel Herzi Halevi pasca kematian Sayyed Hasan Nasrallah. Bahwa Israel tahu cara menemukan musuh", tentu tidak semudah untuk di luar kawasan regionalnya.

Unit 910, yang dikhususkan melakukan serangan Internasional, bersipat sangat rahasia. Bertarung dengan unit intelejen Israel, keduanya beradu gesit. Di bawah Komando Talal Hamiya yang juga dikenal sebagai Abu Jaafar, terkait erat dengan IRGC (Korp Garda Revolusi Iran), Unit ini dianggap sangat ketat menjaga operasinya.

Kematian Sayyed Hasan Nasrallah (2024), mengikuti kematian Abbas Al-Musawi (1992). Mungkin juga mengikuti para komandan-komandan Senior Hezbollah: Fuad Shoukr, Ali Kariki, bahkan berkait erat dengan kematian petinggi Hamas: Saleh Al-Aroury dan Ismail Haniyeh, lalu kematian siapa lagi? Hanya akan balas-membalas tiada henti. Di atas saya telah menyebut, "Carok".

Teringat Barbara Ehrenreich dalam bukunya: "Bright-Sided: How The Relentless Promotion of Positive Thingking Has Undermined America". Menceritakan tentang sejarah alternatif yang meliputi pembasmian kehidupan dan kebudayaan penduduk asli Amerika, saat Perang saudara dulu (1861-1865).

BACA JUGA:Ajak Wujudkan Pemilukada Damai di Pagaralam

Apa yang menyeret Lebanon (Hezbollah), sebagai "causa prima" konflik Hamas-Israel, telah memunahkan penduduk asli Gaza (Palestina). Bahkan juga memunahkan penduduk asli Lebanon di Lembah Beqaa (Lebanon Selatan).

Sayyed Hassan Nasrallah, petinggi pucuk Hezbollah, telah 'pergi'. Apakah Hezbollah akan punah? Dulu ketika Abbas Al- Musawi terbunuh (1992), banyak yang mengira Hezbollah akan tereliminasi secara organisasi. Ternyata tidak. Ideologi pembebasan hampir nihil untuk punah, karena ada cita-cita di dalamnya.

Sejak berdiri pasca Perang saudara Lebanon (1982), Hezbollah memiliki tiga Sekretaris Jenderal (Sekjen). Dari ketiganya, yang "selamat" dari kematian pemboman Israel, hanya Subhi al-Tufayli (Sekjen pertama). Menjabat hanya dua tahun (1989-1991). Dia lalu diberhentikan dari Hezbollah. Pandangannya, agar Hezbollah menjauh dari Iran, membuat dia tersungkur.

Dalam hitungan jam, calon Sekjen ke-4 Hezbollah telah terilis. Kepala Dewan Eksekutif Hezbollah, Hashem Safieddine yang juga sepupu Nasrallah, dianggap menjadi suksesor serta pewarisnya. Tentu saja, pengaruh Iran akan menentukan, apakah Hashem yang terpilih? 

BACA JUGA:Intensifkan Patroli, Ciptakan Lingkungan yang Aman

Siapa pun yang terpilih, kebijakannya akan sama. Israel akan tetap menjadi musuh abadi Hezbollah, sampai Kemerdekaan Palestina benar-benar ter-implementasikan. Hezbollah sangat kukuh membela perjuangan rakyat Palestina.

Teringat filosofi Al Ghazali(1058-1111). "Kematian senantiasa menanti kedatangan seseorang. Jadikan kematian, hanya sebatas badan. Karena, pada dasarnya liang kubur adalah tempat tinggal yang sesungguhnya". 

Apakah Hezbollah berpandangan begitu? Wallahuallam.*(Sabpri Piliang)

Kategori :

Terkait

Senin 30 Sep 2024 - 22:18 WIB

Komitmen Sinergi untuk Aspirasi Rakyat

Senin 30 Sep 2024 - 20:36 WIB

Pemetaan Tanah Aset Dipercepat

Senin 30 Sep 2024 - 20:28 WIB

Perang Israel-Hezbollah Meluas?

Senin 30 Sep 2024 - 20:04 WIB

Tiga Presiden