Jika pengguna terus-menerus mengganti merek oli tanpa memperhatikan spesifikasi yang dibutuhkan mesin, hal ini dapat menyebabkan pelumasan yang kurang optimal.
“Kinerja mesin bisa menjadi tidak konsisten karena oli yang digunakan tidak selalu sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan,” ujar Wahyu.
Dampak Jangka Panjang pada Mesin
BACA JUGA:Honda NPF125, Motor Matic Ideal untuk Biker Indonesia, Ini Keunggulannya!
Kebiasaan mengganti merek oli secara sembarangan tidak hanya menimbulkan masalah jangka pendek seperti kerak dan overheating, tetapi juga berdampak buruk dalam jangka panjang.
Jika kebiasaan ini terus berlanjut, kerusakan pada komponen mesin akan semakin parah dan bisa menyebabkan penurunan performa yang signifikan.
Mesin yang bekerja dengan pelumasan yang tidak optimal akan lebih cepat aus, yang pada akhirnya memperpendek umur mesin motor.
Sebagai contoh, komponen seperti piston dan dinding silinder yang terus-menerus bekerja dengan pelumas yang tidak sesuai spesifikasinya akan mengalami gesekan yang lebih besar.
BACA JUGA:Motor Listrik Polytron Fox 500, Mampu Isi Baterai Sendiri, Ini Penjelasan Lengkapnya!
Gesekan ini, jika terjadi dalam waktu yang lama, dapat menyebabkan keausan pada kedua komponen tersebut, sehingga performa mesin akan semakin menurun.
Selain itu, mesin yang cepat panas juga berisiko mengalami overheat yang lebih parah, yang bisa menyebabkan mesin mati mendadak di tengah perjalanan.
Menghindari Kerusakan dengan Konsistensi Merek Oli
Untuk menjaga performa mesin tetap optimal dan terhindar dari risiko kerusakan jangka panjang, penting bagi pengguna motor untuk konsisten dalam memilih merek oli.
BACA JUGA:Yamaha Luncurkan Motor Matic Baru Gaya Sporty, X-Force, Segini Iritnya!
Menggunakan oli yang sesuai dengan spesifikasi mesin akan memastikan bahwa pelumasan berjalan dengan baik, sehingga komponen mesin dapat berfungsi secara maksimal.
Mengganti oli secara rutin dengan merek yang sama juga mengurangi risiko munculnya kerak dan overheating yang dapat memperpendek umur mesin.