Keindahan dan Tantangan di Atap Negeri Papua: Gunung Trikora

Sabtu 21 Sep 2024 - 14:30 WIB
Reporter : Zulfani
Editor : Almi

Gunung ini berada di kawasan ekosistem Pegunungan Maoke yang memiliki keanekaragaman hayati yang sangat kaya.

BACA JUGA:Ini Kisah Pendaki yang Hilang dan Jejak Kerajaan Purba di Gunung Argopuro

Hutan-hutan di lereng gunung ini menjadi habitat bagi spesies endemik Papua yang langka, termasuk burung cendrawasih, kasuari, dan mamalia khas pegunungan tropis.

Vegetasi di Gunung Trikora bervariasi dari hutan hujan tropis di ketinggian rendah hingga tundra alpine di puncaknya.

Pemandangan ini memberikan pengalaman mendaki yang sangat beragam, di mana para pendaki bisa menyaksikan perubahan ekosistem seiring dengan meningkatnya ketinggian.

Pada ketinggian tertentu, vegetasi menjadi lebih jarang dan hanya tersisa lumut serta bebatuan, menciptakan lanskap yang dramatis.

BACA JUGA:Melihat Keindahan Gunung Sago, Berikut Penjelasanya

Sejarah dan Nilai Budaya

Gunung Trikora juga memiliki nilai historis yang penting.

Pada masa kolonial Belanda, gunung ini dikenal dengan nama "Wilhelmina Peak," diambil dari nama Ratu Wilhelmina dari Belanda.

Namun, setelah kemerdekaan Indonesia, nama puncak ini diubah menjadi Trikora, yang merujuk pada Tri Komando Rakyat, sebuah seruan perjuangan untuk mengembalikan Papua ke pangkuan Indonesia.

Bagi masyarakat lokal Papua, Gunung Trikora juga memiliki makna budaya yang mendalam.

BACA JUGA:Keindahan Alam Trawas, Destinasi Sejuk dan Menenangkan di Kaki Gunung Pananggungan!

Pegunungan di sekitar Trikora sering dianggap sebagai tempat sakral yang dijaga oleh roh-roh leluhur.

Masyarakat adat di kawasan ini memiliki berbagai cerita dan mitos yang terkait dengan gunung dan alam di sekitarnya, menjadikannya bagian penting dari identitas budaya mereka.

Tantangan dan Peluang Konservasi

Kategori :