Beberapa pendaki juga merasakan sensasi seperti diawasi, terutama saat melewati kawasan-kawasan tertentu yang dianggap angker.
BACA JUGA: yang Nggak Tau, Ini 5 Gunung dengan Pemandangan Terindah di Indonesia
Selain itu, terdapat kisah tentang hilangnya beberapa pendaki yang masuk ke dalam kabut tebal yang secara misterius muncul di tengah perjalanan.
Kabut ini dianggap sebagai "pintu" menuju dunia lain, di mana mereka yang tidak waspada bisa tersesat dan tidak pernah kembali.
Ritual dan Kepercayaan
Penduduk setempat percaya bahwa sebelum mendaki Gunung Djadi, penting untuk melakukan beberapa ritual sebagai bentuk penghormatan.
Salah satunya adalah dengan membawa persembahan kecil, seperti kemenyan atau bunga, untuk ditempatkan di kaki gunung.
BACA JUGA:Inilah 6 Gunung Terangker di Jawa Barat Yang Banyak Menyimpan Kisah Mistis
Hal ini dimaksudkan untuk menghormati makhluk halus yang menjaga gunung, agar pendaki mendapatkan perlindungan selama perjalanan.
Beberapa orang juga mengatakan bahwa ada waktu-waktu tertentu yang dianggap tidak aman untuk mendaki, seperti saat bulan purnama atau ketika angin bertiup sangat kencang.
Pada saat-saat ini, energi supranatural di gunung dianggap semakin kuat, sehingga lebih mudah terjadi hal-hal di luar logika manusia.
Pengalaman Pendaki
Banyak pendaki yang membagikan pengalaman mistis mereka di Gunung Djadi melalui media sosial atau cerita dari mulut ke mulut.
Salah satunya adalah kisah seorang pendaki yang tiba-tiba kehilangan arah, meskipun jalur yang dilaluinya adalah jalur yang sudah sering dilalui.
Setelah tersesat selama beberapa jam, ia akhirnya berhasil keluar setelah mendengar suara gaib yang memandu jalannya.