Lalu Dayang Sumbi memberi syarat kepada Sangkuriang jika masih keras kepada ingin menikahinya.
Syaratnya, Sangkuriang harus membuat perahu dalam satu malam. Ia pun dengan semangat menyetujuinya.
Sangkuriang dengan penuh semangat menyelesaikan perahu yang dibuatnya hanya satu malam.
Melihat perahu hampir selesai dibuat, Dayang Sumbi tidak tinggal diam, ia membuat rencana untuk menggagalkannya.
BACA JUGA:Tempat Wisata Dengan Nuansa Alam Yang Asri: Ledok Sambi
Dayang Sumbi membangunkan ayam dengan kain yang sudah diberi penerangan sehingga ayam mengira hari sudah pagi. Usahanya pun berhasil.
Sangkuriang terlihat kesal, karena usaha kerasnya gagal, ia pun dengan rasa kesal dan marah menendang perahu yang belum jadi tersebut hingga terbalik dan menjadi sebuah gunung.
Begitulah legenda ini yang dipercayai sebagai awal mulai terbentuknya Gunung Tangkuban Perahu.
Hawa di Tangkuban Perahu cenderung dingin, karena tak jarang kabut putih dan tebal sering turun.
BACA JUGA:Destinasi Wisata Di Yogyakarta Spot Foto Instagramable: The World Landmarks
Jangan lupa menggunakan baju yang hangat kalau ke sana. Jika kamu masih merasa dingin, di sekitar kawah ada yang menjual minuman bandrek.
Jangan lupa memakai masker karena kawah yang masih aktif menimbulkan bau belerang yang menyengat.
Nama Tangkuban Parahu berasal dari bentuk gunung tersebut yang terlihat seperti perahu raksasa yang tertelungkup.
Bentuk perahu terbalik itu disebabkan keberadaan dua kawah berdampingan di barat dan timur.
BACA JUGA:Ini Misteri Gaib Puncak Gunung Raung, Ini Pengalaman Pendaki dan Wisatawan
Berada di ketinggian 2.084 mdpl, Gunung Tangkuban Parahu memiliki kawah aktif yang menjadi daya tariknya.