PAGARALAMPOS.CO- Lantas, bagaimana dengan Stonehenge Jogja? Pastinya ini hanyalah replika atau buatan semata.
Namun meski begitu, pengelolanya tidak membuatnya secara asal. Sebab, disebutkan bahwa batuan yang digunakan di Stonehenge Jogja ini berasal dari batuan erupsi gunung Merapi pada tahun 2010 silam.
Timothy Darvill, profesor arkeologi Universitas Bournemouth di Inggris, mengemukakan dalam karya ilmiah yang dipublikasikan di jurnal Antiquity, Stonehenge awalnya digunakan sebagai penanda waktu dan musim berdasarkan penanggalan Matahari 365,25 hari.
BACA JUGA:Tempat Wisata Dengan Nuansa Alam Yang Asri: Ledok Sambi
Stonehenge berasal dari kata Stone dan Henge. Stone berarti batu, sedangkan Henge berarti lingkaran.
Arkeolog mendefinisikan henge sebagai tembok tanah yang berbentuk melingkar dan terdapat parit di dalamnya.
Pada awal abad ke-20, kebanyakan dari batu-batu itu tidak lagi berdiri tegak.
Parker menilai, batu-batu biru dari Wales adalah batu pertama yang diletakkan di Stonehenge.
BACA JUGA:Destinasi Wisata Di Yogyakarta Spot Foto Instagramable: The World Landmarks
Asal-muasal monumen itu sangat penting diketahui.Stonehenge batu-batu kecil, bluestones, merupakan paling misterius karena mereka asing di Inggris selatan.
Bluestones dengan berat empat ton ini, yang warnanya menjadi samar-samar abu-abu-biru ketika basah, adalah sebagian dari batuan beku.
Stonehege Merapi Jogja adalah susunan batu yang sengaja dibuat sedemikian rupa menyerupai stonehenge di Inggris.
Susunan batu yang mempunyai nilai sejarah dan peninggalan warisan budaya khususnya di Kota Yogyakarta .
BACA JUGA:Ini Misteri Gaib Puncak Gunung Raung, Ini Pengalaman Pendaki dan Wisatawan
Stonehenge menarik menjadi karena termasuk dalam salah satu keajaiban dunia.