Letak Gunung Semeru secara administratif masuk ke wilayah dua Kabupaten yaitu Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Malang, Jawa Timur.
Secara astronomis, letak Gunung Semeru berada di antara 8°06’ Lintang Selatan dan 112°55' Bujur Timur.
Gunung Semeru juga merupakan bagian dari kawasan konservasi yang dikelola oleh Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).
Dilansir dari laman Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Gunung Semeru merupakan gunungapi bertipe strato dengan kubah lava.
BACA JUGA:Destinasi Wisata Cocok Untuk Camping Bareng Keluarga: Hutan Pinus Limpakuwus
Sebagai gunungapi aktif, letusan Gunung Semeru umumnya berupa letusan abu bertipe vulkanian dan strombolian.
Pada saat terjadi letusan eksplosif biasanya diikuti oleh aliran awan panas yang mengalir ke lembah-lembah dan dikenal dengan nama wedhus gembel.
Sementra dilansir dari laman Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sejarah letusan Gunung Semeru pada periode 1818 hingga 1913 tidak memiliki banyak informasi yang terdokumentasikan.
Kemudian pada 1941-1942 terekam aktivitas vulkanik dengan durasi panjang, di mana saat itu letusan sampai di lereng sebelah timur dengan ketinggian 1.400 hingga 1.775 meter, sementara material vulkanik menimbun pos pengairan Bantengan.
BACA JUGA:5 Destinasi Wisata Di Yogyakarta Cocok Untuk Menguji Nyali
Aktivitas beruntun tercatat pada tahun 1945, 1946, 1947, 1950, 1951, 1952, 1953, 1954, 1955 – 1957, 1958, 1959, dan 1960.
Pada 1 Desember 1977, terjadi guguran lava yang menimbulkan awan panas guguran dengan jarak hingga 10 km di Besuk Kembar dan Besuk Kobokan.
Volume endapan material vulkanik mencapai 6,4 juta m3 di mana sawah, jembatan dan rumah warga yang ada di wilayah terdampak menjadi rusak.
Aktivitas vulkanik tersebut berlanjut dan tercatat pada rentang tahun 1978 – 1989.
BACA JUGA:Wajib Dikunjung! Referensi Destinasi Wisata Di Bandung Yang Ekstrem dan Menguji Adrenalin
PVMBG juga mencatat aktivitas vulkanik Gunung Semeru pada 1990, 1992, 1994, 2002, 2004, 2005, 2007 dan 2008.