Klaim Baru dari Ilmuwan
Baru-baru ini, sebuah klaim mengejutkan datang dari ilmuwan Richard Godfrey, seorang peneliti independen yang telah mengabdikan waktu bertahun-tahun untuk mempelajari data penerbangan MH370.
Menggunakan teknologi dan metode terbaru yang melibatkan analisis sinyal radio serta pergerakan gelombang air, Godfrey mengklaim bahwa ia telah berhasil mempersempit area pencarian menjadi lokasi spesifik di Samudra Hindia bagian selatan.
Menurut Godfrey, pesawat MH370 diyakini jatuh di koordinat yang lebih tepat, sekitar 33 derajat selatan dan 95 derajat timur, di area yang sebelumnya tidak dijelajahi secara menyeluruh oleh tim pencari.
BACA JUGA:KPK Panggil Ratu Batu Bara
Klaim ini, jika terbukti benar, dapat membuka babak baru dalam upaya pencarian MH370, menghidupkan kembali harapan untuk akhirnya menemukan pesawat yang telah hilang selama satu dekade ini.
Metodologi Baru yang Digunakan
Godfrey menggunakan kombinasi data yang mencakup ping satelit terakhir pesawat, data komunikasi radio yang mencatat gelombang anomali di wilayah tersebut, dan simulasi arus laut.
Teknik ini mencoba memahami bagaimana pesawat bisa berada di lokasi baru yang diidentifikasi ini.
BACA JUGA:Teun Koopmeiners Pindah ke Juventus, Resmi Jadi Bianconero
Teknologi baru ini menawarkan presisi yang lebih baik dibandingkan dengan metode sebelumnya yang terutama didasarkan pada ping satelit dan model perhitungan bahan bakar.
Dengan menggunakan data ini, Godfrey meneliti kembali jejak-jejak kecil dari sinyal yang ditangkap oleh stasiun radio amatir di seluruh dunia pada saat pesawat hilang.
Dia menemukan pola yang konsisten yang menunjukkan bahwa pesawat kemungkinan besar telah jatuh di lokasi yang diusulkan ini, jauh dari area pencarian sebelumnya.
Tanggapan Masyarakat dan Pemerintah
BACA JUGA:Teun Koopmeiners Pindah ke Juventus, Resmi Jadi Bianconero
Tentu saja, klaim ini disambut dengan berbagai reaksi. Keluarga korban yang telah menunggu selama bertahun-tahun tetap skeptis namun berharap, menuntut penyelidikan lebih lanjut.