KORANPAGARALAMPOS.CO - Bitcoin, mata uang kripto terkemuka, mengalami penurunan tajam dalam nilai selama sepekan terakhir.
Penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh pidato terbaru dari Jerome Powell, Ketua Federal Reserve Amerika Serikat, yang menyoroti potensi peningkatan suku bunga lebih lanjut untuk menanggulangi inflasi.
Pidato Powell dan Dampaknya
Pada [tanggal pidato], Jerome Powell menyampaikan pidato yang menggarisbawahi komitmen Federal Reserve untuk tetap agresif dalam kebijakan moneternya guna mengendalikan inflasi yang masih tinggi.
BACA JUGA:Ini Kisah Mistis Gunung Sibayak: Jejak Legenda, Suara Neraka, dan Hantu Karung
Powell mengindikasikan bahwa bank sentral mungkin akan terus meningkatkan suku bunga lebih dari yang diperkirakan sebelumnya jika data ekonomi mendukung kebutuhan tersebut.
Pesan ini cukup mengejutkan pasar keuangan dan memicu reaksi negatif di berbagai aset berisiko, termasuk Bitcoin.
Reaksi Pasar dan Penurunan Bitcoin
Bitcoin, yang sering dianggap sebagai aset berisiko tinggi, mengalami penurunan tajam setelah pidato Powell.
BACA JUGA:Misteri Sang Penjaga Gunung dan Kabut Misterius Gunung Empung Berikut Ulasannya!!!
Dalam periode sepekan, harga Bitcoin turun sekitar [persentase penurunan]%, mencerminkan ketidakpastian dan kekhawatiran investor terhadap potensi kebijakan moneter yang lebih ketat.
Penurunan ini juga dipengaruhi oleh ekspektasi bahwa suku bunga yang lebih tinggi akan meningkatkan biaya pinjaman dan menekan minat investasi dalam aset kripto.
Pernyataan Powell yang mengindikasikan kemungkinan pengetatan moneter yang lebih agresif meningkatkan kekhawatiran di kalangan investor kripto bahwa likuiditas yang lebih ketat dapat menurunkan permintaan untuk aset-aset berisiko, termasuk Bitcoin.
Selain itu, kekhawatiran tentang potensi resesi ekonomi juga turut membebani sentimen pasar.
BACA JUGA:Misteri Sang Penjaga Gunung dan Kabut Misterius Gunung Empung Berikut Ulasannya!!!