Ata Polo merupakan penyihir yg kejam serta suka memangsa manusia. Sedangkan, Ata Bupu adalah seseorang yang suka berbelas kasih dan bisa menangkal sihir Ata Polo.
Awalnya, Bhua Ria memiliki kehidupan yang damai dan tenang. sampai sepasang Ana Kalo (yatim piatu) mendatangi Ata Bupu buat meminta perlindungan sebab orang tuanya telah tiada.
Ata Bupu putusan bulat dan memberi syarat bahwa mereka tidak boleh pergi dari ladang Ata Bupu supaya tidak dimangsa Ata Polo. Rasa cemas Ata Bupu terbukti waktu Ata Polo mencium bau mangsa asal Ana Kalo.
Ata Bupu pun memohon pada Ata Polo buat menunggu mereka dewasa untuk memangsanya. namun, ketika dewasa, Ata Bupu berusaha sekuat tenaga supaya Ata Polo tak memangsa Ana Kalo.
BACA JUGA:Misteri Danau Toba, Dibalik Keindahan Tersembunyi Kisah-Kisah yang Menggetarkan
Ata Bupu sadar dia tak mampu mengalahkan Ata Polo. Maka, beliau kabur ke arah perut bumi.
Di satu sisi, Ata Polo sangat menggila serta ketika mengejar Ana Kalo, ia ditelan bumi. ad interim, para remaja meninggal akibat gempa serta terkubur hidup-hidup.
Tempat Ata Bupu kabur ke arah perut bumi mengeluarkan air biru serta diberi nama Tiwu Ata Bupu. tidak hanya itu, daerah mangkat Ata Polo turut mengeluarkan air yg berwarna merah darah serta diberi nama Tiwu Ata Polo.
Sedangkan, gua persembunyian Ana Kalo mengeluarkan air hijau hening diberi nama Tiwu Nuwa Muri Koo Fai. Itu la sekilas dari pembahasan tersebut mengenai legenda atau sejarah danau Kelimutu.
BACA JUGA:Misteri Danau Dieng, Keindahan Alam yang Memikat dan Rahasia yang Menggoda
Perubahan rona Danau
Ende-Kelimutu sebagai andalan utama pariwisata Ende. Apalagi cerita seputar misteri pada balik keajaiban danau ini sudah menyebar ke seluruh global, sebagai akibatnya wisatawan berbondong-bondong menyambangi Kelimutu setiap tahunnya.
Kampung Moni artinya kampung terdekat menuju danau Kelimutu. Letaknya berada di Desa Koanara, Kecamatan Wolowaru, Kabupaten Ende, NTT, menggunakan jarak 13 kilometer berasal Danau Kelimutu.
Tidak heran berasal Moni hanya membutuhkan ketika 45 mnt untuk mencapai bibir danau tiga rona Kelimutu.
Pada bulan Mei 2020, Danau Kelimutu kembali berubah warna. Perubahan seperti tersebut, sebenarnya tidak jarang terjadi di setiap tahun. koordinator lembaga Komunitas istiadat Penyangga Danau Kelimutu,