Sistem Bretton Woods yang dimulai pada tahun 1944 memperkuat posisi dolar dengan menghubungkannya langsung dengan emas, meskipun hubungan ini berakhir pada tahun 1971.
BACA JUGA:Wajib Dicoba, 4 Aplikasi Terbaik untuk Menghasilkan Bitcoin: Peluang Baru di Era Digital
- Bitcoin: Bitcoin diluncurkan pada tahun 2009 oleh sosok anonim dengan nama Satoshi Nakamoto.
Berbeda dengan dolar yang didukung oleh pemerintah, Bitcoin adalah mata uang terdesentralisasi yang bergantung pada teknologi blockchain.
Dengan jumlah yang terbatas hingga 21 juta koin, Bitcoin dirancang untuk meniru kelangkaan emas, memberikan alternatif digital yang tidak terpengaruh oleh kebijakan moneter pemerintah.
2. Regulasi dan Pengawasan
BACA JUGA:Ini 5 Peyebab Harga Bitcoin Turun, Trader Wajib Tau!
- Dolar AS : Sebagai mata uang resmi, dolar diatur secara ketat oleh pemerintah dan lembaga keuangan.
Federal Reserve, bank sentral AS, memiliki kendali penuh atas penciptaan dan distribusi dolar, memungkinkan mereka untuk mengatur kebijakan moneter seperti suku bunga dan inflasi.
Ini memberikan stabilitas, tetapi juga berarti bahwa nilai dolar dapat dipengaruhi oleh keputusan politik.
- Bitcoin: Bitcoin, di sisi lain, beroperasi di luar kontrol pemerintah atau lembaga keuangan mana pun.
BACA JUGA:Rekor Tertinggi Sepanjang Masa, Segini Harga Bitcoin Hari Ini!
Ini menjadikannya sebagai alat tukar yang bebas dari intervensi, tetapi juga membuatnya rentan terhadap volatilitas yang ekstrem.
Di beberapa negara, Bitcoin menghadapi regulasi yang ketat atau bahkan larangan, sementara di negara lain, ia diterima sebagai alat pembayaran yang sah.
Kurangnya regulasi yang konsisten menambah elemen risiko bagi para pengguna Bitcoin.
3. Inflasi dan Kelangkaan