Ketidaksetujuan mengenai kepemilikan tanah dan hak politik menciptakan konflik etis yang menjadi salah satu elemen pemicu kekacauan dan keruntuhan Kekaisaran Ottoman.
4. Perjanjian Sykes-Picot (1916)
Meskipun Perjanjian Sykes-Picot sebagian besar adalah hasil dari kesepakatan antara Inggris dan Perancis mengenai pembagian wilayah di Timur Tengah, pemberian hak kepada Zionis juga dipertimbangkan.
Hal ini menciptakan dinamika kompleks dan kontradiktif di wilayah tersebut, memainkan peran dalam transformasi politik yang mengguncang kestabilan Ottoman.
BACA JUGA:Keren Banget, Ini Harta Karun Sejarah! Temuan Penting di Situs Candi Blawu Jombang
5. Kekacauan Politik dan Perubahan Kuasa
Pembentukan Entente Triple dan dukungan bagi gerakan Zionisme oleh beberapa kekuatan Sekutu memperburuk ketidakstabilan politik di dalam Kekaisaran Ottoman.
Perubahan kuasa dan intrik politik internasional semakin memperlemah struktur politik dan militer Ottoman.
Penting untuk diingat bahwa meskipun Zionisme memiliki dampak signifikan, runtuhnya Kekaisaran Ottoman adalah hasil dari berbagai faktor, termasuk tekanan perang, ketidakpuasan internal, dan campur tangan kekuatan asing.
BACA JUGA:Ini 5 Daftar Negara Etnis Rohingya Terbesar di Dunia
Meskipun memainkan peran dalam perubahan sejarah tersebut, kontribusi Zionisme hanya menjadi bagian dari kisah yang lebih besar tentang akhir sebuah kekaisaran yang telah berkuasa selama berabad-abad. (*)