BACA JUGA:Menguak Misteri Gunung Sumbing, Cerita Mistis dan Tradisi Lokal!
BACA JUGA:Dari Legenda ke Ritual, Mengungkap Kekuatan Gaib Gunung Sumbing!
Ia bersembunyi di Gunung Karang, namun akhirnya meninggal di sana.
Roh sang putri dipercaya masih berdiam di gunung ini, dan terkadang menampakkan diri kepada para pendaki yang tidak menghormati aturan adat atau melanggar pantangan saat berada di gunung.
Pantangan dan Etika di Gunung Karang
Seperti banyak gunung keramat lainnya di Indonesia, Gunung Karang juga memiliki beberapa pantangan dan etika yang harus dihormati oleh para pendaki dan peziarah.
Salah satu pantangan yang paling terkenal adalah larangan untuk berkata kasar atau sombong saat mendaki.
BACA JUGA:Pendakian Gunung Sepikul: Pesona Alam dan Tantangan di Ketinggian
BACA JUGA:Pendakian Gunung Pati: Menyusuri Keindahan Alam di Tengah Kesunyian
Hal ini dipercaya dapat memancing kemarahan makhluk halus yang menghuni gunung tersebut.
Selain itu, pendaki juga disarankan untuk tidak mengambil apapun dari gunung ini, termasuk batu, bunga, atau tanaman lainnya.
Barang-barang yang diambil dari Gunung Karang diyakini memiliki keterikatan dengan makhluk halus, dan orang yang membawa pulang benda tersebut dapat mengalami gangguan atau kesialan.
Gunung Karang sebagai Tempat Ziarah
Meskipun terkenal dengan cerita-cerita mistisnya, Gunung Karang juga merupakan tempat ziarah yang sangat penting bagi masyarakat Banten dan sekitarnya.
BACA JUGA:Masih Misteri, Inilah 10 Mitos Paling Seram Gunung Sindoro Yang Perlu Kalian Ketahui