Sejarah Suku Betawi, Serta Karakteristik Kepercayaan dan Kebudayaan yang Mempengaruhinya

Rabu 21 Aug 2024 - 09:46 WIB
Reporter : Lia
Editor : Ari

Bukti arkeologis berasal dari Uka Tjandarasasmita dan membagikan adanya penghuni di Jakarta serta sekitarnya sebelum adanya Kerajaan Tarumanagara di abad ke-5.

Paling tidak semenjak 3.500–3.000 tahun kemudian, wilayah yg dilintasi sang sungai-sungai besar  mirip Ciliwung, Cisadane, serta lainnya, sudah dihuni oleh masyarakat.

Temuan artefak mirip kapak dan  beliung memberikan bahwa mereka telah mengenal pertanian dan  peternakan dan  mempunyai struktur organisasi warga  yang teratur.

Yahya Andi Saputra berpendapat bahwa penduduk orisinil Jakarta merupakan bagian dari penduduk Nusa Jawa yg memiliki kesamaan budaya dan  bahasa.

BACA JUGA:Membuka Tabir Misteri dan Sejarah Suku Butong, Ada Apa Aja?

Namun, seiring waktu, sebab berbagai faktor membuat mereka membuat identitas suku tersendiri.

3. Sejarah Betawi setelah Masehi

Abad ke-2: Jakarta dulu artinya bagian asal Kerajaan Salakanagara, dengan perdagangan yang sudah maju, termasuk korelasi dagang dengan Tiongkok.

Abad ke-5: Kerajaan Hindu Tarumanagara muncul serta diklaim menjadi kelanjutan berasal Salakanagara. di era ini, kebudayaan serta kesenian mulai berkembang, termasuk tradisi petani dan  kepercayaan di Dewi Sri.

BACA JUGA:Pendakian Gunung di Jawa Timur: Menjelajahi Keindahan Alam dan Sejarah

Abad ke-7: Tarumanagara telah ditaklukkan dengan Sriwijaya yang beragama Buddha. Penduduk Melayu mulai datang serta mendirikan permukiman, dan  bahasa Melayu kuno mulai menggantikan bahasa Sunda antik.

Abad ke-10: Persaingan antara Sriwijaya serta Kerajaan Kediri memuncak dalam perang yang jua melibatkan Tiongkok.

Sriwijaya kemudian membawa migran Melayu dari Kalimantan barat ke daerah Jakarta, dan membuat bahasa Melayu menjadi lebih dominan di wilayah tersebut.

4. Seni dan Budaya

BACA JUGA:Pendakian Gunung di Jawa Timur: Menjelajahi Keindahan Alam dan Sejarah

Seni serta Budaya Betawi dari berasal temuan arkeologis, mirip dengan giwang-giwang asal abad ke-11, serta percampuran budaya dengan etnis pendatang, yg dikenal menggunakan nama Mestizo.

Kategori :