Perang Arab-Israel 1948-1949 (atau Perang Kemerdekaan) menyebabkan perubahan batas dan pembentukan kawasan pendudukan yang kompleks.
Intifada dan Perundingan Perdamaian
Selama beberapa dekade berikutnya, konflik antara Israel dan Palestina menjadi semakin kompleks dan berkelanjutan.
Intifada pertama (1987-1993) dan Intifada kedua (2000-2005) mencerminkan perlawanan rakyat Palestina terhadap pendudukan dan kebijakan Israel.
BACA JUGA:Jaga Kebersihan Kota, Tekankan Peran Aktif Mayarakat
Pada tahun 1993, Perjanjian Oslo ditandatangani antara PLO (Organisasi Pembebasan Palestina) dan Israel, menciptakan Otoritas Palestina.
Namun, perundingan perdamaian yang mengikuti tidak berhasil mencapai solusi yang berkelanjutan.
Keadaan Terkini dan Harapan Masa Depan
Hingga hari ini, konflik Israel-Palestina tetap menjadi sumber ketidakstabilan dan penderitaan.
Isu terkait status Yerusalem, perbatasan, dan hak-hak rakyat Palestina terus menjadi fokus perdebatan internasional.
BACA JUGA:Drama Korea Law School: Problematika Hukum Korea Selatan
Meskipun kondisi politik yang rumit, ada harapan untuk masa depan yang lebih baik.
Banyak pihak, termasuk komunitas internasional dan aktivis perdamaian, terus berupaya mencari solusi yang adil dan berkelanjutan untuk menyelesaikan konflik tersebut.
Mengenang Sejarah, Mengarah ke Masa Depan
Palestina, dengan sejarahnya yang kaya, menjadi tempat perjumpaan berbagai peradaban dan agama.
BACA JUGA:Sinopsis Secret Love: Drama Korea yang Mengandung Bawang