BACA JUGA:Mengenal Adat Budaya Suku Toraja. Kebudayaan Unik yang Tetap Dilestarikan
Tradisi ini diwariskan sejak masa Kesultanan Palembang Darussalam dan masih dijalankan hingga kini.
Ngobeng menekankan filosofi kebersamaan dan kesetaraan, di mana semua orang duduk bersila dan makan dari satu tempat yang sama menggunakan tangan.
Meskipun mulai tergerus oleh modernisasi, Ngobeng masih menjadi bagian penting dalam acara-acara tradisional di Palembang.
8. Hajat Batin
Di kalangan masyarakat Ogan, terdapat tradisi Hajat Batin yang dilakukan menjelang pernikahan.
BACA JUGA:Menjelajahi 6 Museum Di Palembang Banyak Menyimpan Benda Bersejarah Dari Kuno Hingga Modern
Tradisi ini melibatkan pria dewasa atau bapak-bapak dalam satu kampung untuk bersama-sama mempersiapkan acara.
Mereka bekerja sama mendirikan tenda dan membantu tuan rumah dalam segala hal yang diperlukan.
Hajat Batin bukan hanya sekadar persiapan teknis, tetapi juga sarana memperkuat solidaritas dan gotong royong antarwarga.
9. Tepung Tawar Perdamaian
Dalam tradisi Palembang, jika seseorang terlibat dalam perkelahian yang menyebabkan lawannya terluka, maka wajib diadakan upacara Tepung Tawar Perdamaian.
BACA JUGA: Sejarah Kelam Bukit Soeharto yang Banyak Simpan Sejarah Zaman Jepang!
Tujuan dari upacara ini adalah untuk meredakan emosi dan menghilangkan dendam yang mungkin muncul akibat pertikaian.
Jika upacara ini tidak dilakukan, dikhawatirkan konflik akan terus berlanjut.
Tradisi ini menunjukkan bagaimana kearifan lokal digunakan untuk menjaga harmoni dan kedamaian dalam masyarakat.