Dari Ranu Pane, pendaki akan melewati jalur yang cukup menantang, melalui Pos 1 (Landengan Dowo), Pos 2 (Watu Rejeng), hingga tiba di Ranu Kumbolo, danau yang menjadi ikon Gunung Semeru.
Ranu Kumbolo adalah tempat peristirahatan favorit para pendaki.
Di sini, pendaki bisa menikmati keindahan danau yang tenang dan pemandangan matahari terbit yang menakjubkan.
BACA JUGA:Rekomendasi jalur pendakian Gunung Merapi Yang Wajib di Coba
BACA JUGA:Rekomendasi Jalur Pendakian Gunung Singgalang Padang, Sumatera Barat
Setelah beristirahat, perjalanan dilanjutkan menuju Oro-oro Ombo, sebuah padang savana luas yang ditumbuhi bunga lavender liar, membuat suasana terasa seperti di luar negeri.
Setelah melewati Oro-oro Ombo, pendaki akan mencapai Cemoro Kandang dan akhirnya Kalimati, yang menjadi tempat perkemahan terakhir sebelum puncak Mahameru.
Dari Kalimati, pendakian ke puncak dimulai pada dini hari, sekitar pukul 01.00 pagi, untuk mengejar momen matahari terbit di puncak.
Tantangan Menuju Puncak Mahameru
--
Tantangan terbesar dalam pendakian Gunung Semeru adalah rute dari Kalimati menuju puncak Mahameru.
BACA JUGA:Bersalju dan Bikin Beku? 5 Gunung di Indonesia dengan Suhu Terekstrem
Jalur ini terdiri dari pasir dan kerikil, sehingga setiap langkah yang diambil akan terasa berat, dengan resiko tergelincir.
Banyak pendaki yang merasa kelelahan di tengah jalan, tetapi semangat untuk mencapai puncak dan melihat kawah Jonggring Saloko menjadi motivasi utama untuk terus melangkah.
Saat mencapai puncak Mahameru, semua kelelahan akan terbayar dengan pemandangan yang luar biasa.