Masyarakat setempat meyakini bahwa gunung ini sangat sensitif terhadap ucapan dan perilaku manusia.
BACA JUGA:9 Gunung Api Paling Angker di Sumatra, Ini Dia Kisah Mistis yang Menghantui Para Pendaki!
Siapa pun yang melanggar pantangan ini diyakini akan mendapatkan celaka, seperti tersesat, jatuh, atau mengalami kecelakaan lainnya.
Ada juga kepercayaan bahwa para pendaki tidak boleh mengambil apapun dari Gunung Gede, baik itu batu, tanaman, maupun hewan. Benda-benda ini dianggap memiliki "penjaga" dan jika diambil, dapat membawa sial bagi si pembawa.
Beberapa pendaki yang pernah melanggar pantangan ini melaporkan mengalami berbagai kesialan setelah membawa pulang benda dari Gunung Gede, seperti sakit yang tak kunjung sembuh atau mengalami kecelakaan yang aneh.
Selain itu, ada keyakinan bahwa para pendaki harus meminta izin secara batin sebelum memasuki wilayah gunung, terutama saat melewati tempat-tempat yang dianggap sakral.
BACA JUGA:Pendaki Wajib Tau, Ini Cerita Misterius di 5 Gunung Indonesia
BACA JUGA:Misteri Gunung Patah: Menyusuri Jejak Pendaki di Tengah Belantara Bengkulu
Beberapa pendaki mengaku merasa lebih aman dan tenang setelah melakukan ritual sederhana, seperti menyapa atau memohon izin kepada "penunggu" gunung sebelum memulai pendakian.
Gunung Gede memiliki beberapa jalur pendakian yang populer, salah satunya adalah jalur Gunung Putri. Jalur ini dikenal sebagai jalur yang paling angker di antara jalur-jalur lainnya.
Beberapa pendaki melaporkan mengalami peristiwa aneh, seperti melihat bayangan bergerak sendiri atau mendengar suara langkah kaki yang mengikuti mereka, padahal tidak ada orang lain di sekitar.
Jalur ini juga terkenal dengan kabut tebal yang sering turun tiba-tiba, membuat suasana menjadi sangat mencekam.
BACA JUGA:5 Rekomendasi Gunung Tercantik di Banten untuk Wisata dan Pendakian
BACA JUGA:Ngeri!!! 5 Gunung paling angker di Indonesia, Nomor 4 Dikenal Markas Setan Pocong
Di puncak Gunung Gede, terdapat Puncak Suryakencana, sebuah dataran luas yang dipenuhi oleh bunga edelweis. Puncak ini dianggap sebagai tempat yang sakral karena diyakini sebagai tempat kediaman Eyang Suryakencana.