Namun, seperti yang diakui oleh Badrodin, pendapatan dari menambang emas ini tidak selalu bisa memenuhi kebutuhan hidup.
"Tetap nggak bisa beli apa-apa, selain buat makan sehari-hari," ungkapnya.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun emas ada, jumlahnya sangat terbatas dan tidak cukup untuk memberikan kehidupan yang sejahtera bagi para penambang.
Potensi Emas yang Sulit Diwujudkan
Meskipun adanya emas di Gunung Padang sudah menjadi rahasia umum, mengungkap dan mengeksploitasi potensi tersebut bukanlah perkara mudah.
Lokasi emas yang diperkirakan sangat dalam serta jumlahnya yang terbatas membuat eksplorasi secara ekonomis tidak menguntungkan.
Selain itu, adanya regulasi yang melindungi situs Gunung Padang sebagai cagar budaya juga menjadi hambatan besar dalam upaya eksplorasi.
Sutikno Bronto menegaskan bahwa untuk memastikan keberadaan emas di Gunung Padang sangat sulit dilakukan tanpa merusak situs tersebut.
"Sesuai UU Cagar Budaya, situs Gunung Padang tidak boleh dirusak oleh tujuan apa pun," katanya.
Pernyataan ini menguatkan bahwa meskipun potensi emas ada, upaya untuk mengeksplorasi dan mengeksploitasi emas tersebut harus dibatasi demi menjaga kelestarian situs bersejarah ini.
Konklusi
Potensi emas di Gunung Padang memang menggoda, namun eksplorasi logam mulia ini terbentur berbagai kendala, baik dari sisi teknis maupun regulasi.
BACA JUGA:Gunung Padang, Warisan Megalitikum di Indonesia, Benarkah Lebih Tua dari Piramida Giza?
Sementara itu, para penambang di sekitar Gunung Padang terus mencoba peruntungan mereka, meskipun hasil yang didapatkan seringkali tidak sebanding dengan kerja keras yang mereka lakukan.