Kemiripan kedua terletak pada hiasan di bagian tepi koin.
Menurut Lutfi, koin Gunung Padang memiliki hiasan berupa bulatan dan gawangan di bagian tepinya, yang sangat mirip dengan desain pada uang koin Netherland Indie.
Selain itu, koin tersebut juga dihiasi dengan aksara Jawa Kuno, yang menambah kompleksitas dan keunikan koin ini.
Kemiripan ketiga adalah adanya lingkaran yang membatasi bagian tepi dan tengah koin.
Desain ini sering ditemukan pada koin-koin yang diterbitkan pada masa kolonial dan awal kemerdekaan Indonesia, termasuk uang koin yang diterbitkan pada tahun 1945.
Kemiripan terakhir, yang paling menarik perhatian, adalah adanya aksara Arab di bagian tengah koin.
Aksara ini mirip dengan yang ditemukan pada uang koin Netherland Indie, menambah kecurigaan bahwa koin ini mungkin tidak setua yang diklaim oleh tim riset Gunung Padang.
Tanggapan dari Tim Riset Gunung Padang
Hingga saat ini, arkeolog Ali Akbar dan geolog Danny Hilman Natawijaya, yang juga terlibat dalam penelitian di Gunung Padang, belum memberikan komentar resmi terkait keraguan yang disampaikan oleh Balai Arkeologi Bandung.
Namun, sejarah penelitian di situs ini memang telah lama dipenuhi kontroversi.
Sebelumnya, tim riset Gunung Padang telah mengklaim adanya ruang-ruang bawah tanah di situs ini, yang mereka yakini sebagai bukti adanya bangunan buatan manusia yang menyerupai piramida.
Klaim ini juga mendapat banyak kritik dari para arkeolog dan geolog lainnya, yang berpendapat bahwa ruang-ruang tersebut mungkin terbentuk secara alami akibat proses geologis.