Membawa daging sapi ke Gunung Agung dipercaya dapat menimbulkan kemarahan dari makhluk gaib yang menjaga gunung tersebut, serta dewa-dewa yang bersemayam di sana.
BACA JUGA:Mebuka Tabir Sejarah dan Misteri: Puncak Gunung Seminung
Hal ini juga berkaitan dengan keberadaan Pura Besakih, pura terbesar dan tersuci di Bali, yang terletak di lereng Gunung Agung.
Harus Ditemani Orang Suci
Pendakian Gunung Agung tidak bisa dilakukan sembarangan.
Para pendaki disarankan untuk ditemani oleh orang suci—baik itu pendeta atau orang tertentu yang dianggap suci oleh masyarakat setempat.
Hal ini dikarenakan Gunung Agung dianggap sebagai tempat yang sangat suci oleh masyarakat Bali.
Mendaki tanpa izin atau tanpa didampingi orang suci dianggap sebagai tindakan yang bisa mendatangkan malapetaka.
Selain itu, wanita yang sedang datang bulan juga dilarang keras untuk mendaki Gunung Agung.
Hal ini berkaitan dengan keyakinan bahwa gunung adalah simbol purusa atau laki-laki, sementara laut adalah simbol ibu.
Karena itu, Gunung Agung lebih memprioritaskan laki-laki dalam hal pendakian, sesuai dengan nilai-nilai kepercayaan yang dijunjung tinggi oleh masyarakat Bali.
BACA JUGA:Gunung Padang, Warisan Megalitikum di Indonesia, Benarkah Lebih Tua dari Piramida Giza?
BACA JUGA:Pendakian Gunung Sindoro, Ujian Fisik dan Mental di Tengah Mitos!
Penutupan Pendakian Karena Erupsi
Di tengah cerita mistis dan tradisi yang mengelilingi Gunung Agung, tidak dapat dipungkiri bahwa gunung ini juga merupakan salah satu gunung api paling aktif di Indonesia.