Penemuan ini membawa dampak besar dalam dunia arkeologi.
Komunitas arkeologi selama ini percaya bahwa teknik konstruksi baru dikembangkan bersama dengan teknik pertanian sekitar 11.000 tahun lalu.
Namun, hasil penelitian Gunung Padang menunjukkan bahwa praktik konstruksi tingkat tinggi sudah ada jauh sebelum itu, bahkan pada era Paleolithic.
Menurut para peneliti, penanggalan radiokarbon dari tanah organik di sekitar Gunung Padang mengungkap beberapa tahap konstruksi yang dimulai ribuan tahun sebelum masehi.
BACA JUGA:Sinopsis Drakor Goodbye Earth, Kehidupan Orang-Orang Jelang Kehancuran Bumi
Data paling awal menandakan era Paleolithic, yang menunjukkan bahwa manusia pada masa itu sudah memiliki kemampuan konstruksi yang luar biasa.
Penemuan ini juga mengubah cara pandang kita tentang sejarah manusia.
Gunung Padang tidak hanya menunjukkan bahwa manusia purba memiliki kemampuan teknis yang tinggi, tetapi juga bahwa mereka memiliki budaya yang cukup maju untuk memikirkan cara untuk melestarikan bangunan mereka melalui teknik penguburan berulang.
Tanggapan Dunia Arkeologi
BACA JUGA:Gunung Dempo, Menaklukkan Puncak Sumatera Selatan dengan Trek yang Menggugah Adrenalin
BACA JUGA:Gunung-Gunung Menawan di Dunia, Dari Fuji yang Ikonik Hingga Matterhorn yang Memukau!
Penelitian ini memicu perdebatan dan diskusi hangat di kalangan arkeolog dan sejarawan.
Beberapa skeptis terhadap klaim bahwa Gunung Padang adalah piramida buatan manusia tertua di dunia, sementara yang lain melihat ini sebagai terobosan penting yang bisa merubah pemahaman kita tentang sejarah peradaban manusia.
Erick Tawarkan Proyek Listrik Hijau IKN ke Australia, NASA Bawa Kabar Buruk Soal Kejantanan Astronaut Pria, dan Ancam Manusia, Gunung Es Raksasa Hanyut Bukan Tanda Kiamat adalah beberapa pilihan redaksi yang mencerminkan minat global dalam isu-isu lingkungan dan masa depan teknologi manusia.
Penelitian Gunung Padang menambah dimensi baru dalam pemahaman kita tentang kemampuan manusia purba dan kontribusi mereka terhadap warisan budaya kita.