Suku Minahasa percaya bahwa kelelawar mempunyai cukup makanan dan protein untuk manusia.
Mengandung zat yang disebut chitotefin yang efektif meringankan penyakit paru-paru dan asma.
Dari segi tekstur, daging kelelawar tidak sebanding dengan daging ayam atau sapi.
Kelelawar buah memang kenyal dan tentunya memerlukan usaha khusus saat memakannya.
BACA JUGA:Warisan Rasa Tradisi, Referensi 5 Makanan khas Sulawesi Selatan
Yang unik adalah Paniki mengirimkan seluruh raket tanpa memotongnya.
Ya, bahkan dengan sayap.
Meski begitu, paniki menjadi salah satu hidangan alternatif saat berkunjung ke Minahasa.
Apalagi rasa rempahnya yang harum membuat paniki menjadi salah satu favorit masyarakat setempat.
Kelelawar dikonsumsi di Indonesia, Thailand, Vietnam, Guam, dan berbagai negara dan budaya Asia dan Pasifik lainnya.
Jenis kelelawar yang digunakan merupakan jenis kelelawar pemakan yang ditandai dengan ukuran tubuhnya yang besar. *