KORANPAGARALAMPOS.CO - Tahukah anda makanan pokok khas Papua “Papeda”?
Olahan makanan berbahan dasar sagu yang disajikan dengan ikan dan sayur kuah kuning ini rupanya punya sejarah yang cukup panjang.
Selain itu, masakan papeda yang juga dikenal dengan sebutan bubur sagu ini memiliki makna filosofis yang mendalam.
Papeda sendiri sebenarnya menjadi makanan pokok tidak hanya bagi masyarakat Papua tapi juga di Maluku dan sebagian wilayah Sulawesi.
BACA JUGA:Perburuan Makanan Khas Enak dan Populer di Tanah Borneo. Kamu Harus Datang di 5 Tempat Ini
Daging buah sagu ini memiliki tekstur dan warna yang unik, berwarna putih bening dan konsistensi seperti lem.
Berikut ikhtisar sejarah, makna filosofis, dan pembuatan Papeda yang bisa dicoba para orang tua di rumah.
Masyarakat adat Papua sudah lama menghormati sagu.
Bagi mereka, sagu lebih dari sekedar bahan makanan; ada berbagai cerita mitos tentang sejarah reinkarnasi manusia yang bersumber darinya.
BACA JUGA:4 Tips Menghentikan Kebiasaan Anak Mengonsumsi Makanan Manis, Seperti Coklat dan Premen.
Masyarakat Raja Ampat menganggap sagu adalah sesuatu yang istimewa.
Saat warga memanen sagu di sana, diadakan upacara khusus untuk menunjukkan rasa syukur dan hormat atas hasil panen sagu yang dapat memenuhi kebutuhan warga.
Papeda berbahan sagu dijadikan makanan pokok oleh masyarakat adat Sentani dan Aburab di kawasan Danau Sentani, Alsoo, dan Manokwari.
Ini juga digunakan sebagai hidangan untuk acara-acara penting.
BACA JUGA:Dapatkan Manfaat Maksimal dari Makanan Ini, 7 Pilihan untuk Penderita Kanker Payudara